seiring bertambahnya usia, selain uban yang mulai muncul satu per satu, yang tak dapat dihindarkan adalah berkurangnya penglihatan untuk melihat jarak dekat, semisal membaca koran atau buku, dan yang lebih 'parah' susah sekali memasukkan benang ke dalam lubang jarum. merasanya sih, masih bisa baca, padahal jarak bacaan dan mata sudah semakin jauh :D istilah keilmuan susah ngeliat deket ini adalah presbyopia. apa sih presbyopia? kata wiki Presbyopia berasal dari bahasa Yunani “Presbys” yang berarti orang tua dan “Opia” artinya mata.
rabun dekat ini dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata baca atau yang lebih populer dengan kacamata plus. bila sudah memakai kacamata ini, duniapun kembali menjadi terang benderang. namun, bila selain rabun dekat, ada rabun jauh juga, berarti harus ada dua kacamata. satu buat melihat jauh, satu lagi untuk membaca koran. repot. yah, iyahlah, kecuali anda mau memaksakan mata untuk membaca dengan mata telanjang.
untuk mengatasi kerepotan ini ada yang namanya lensa bifokal atau dikenal juga dengan istilah flattop alias lensa untuk melihat jauh dan melihat dekat yang disatukan. adalah benjamin franklin, sekitar tahun 1780 menciptakan lensa bifokal dengan menyatukan dua lensa untuk kebutuhan berbeda. bentuknya tentu masih sederhana karena ia hanya sekadar 'memotong' dan 'menempelkan'. tapi, dari sinilah lensa bifokal terus berkembang hingga ke bentuk yang sekarang.
namun demikian, pemakaian lensa bifokal ini dirasakan tidak terlalu nyaman. perpindahan saat melihat jauh ke lensa untuk membaca dirasakan terganggu karena adanya pembatas. sejalan dengan perkembangan teknologi, dibuatlah lensa progressive. seturut optiboard lensa progressive atau istilahnya progressive addition lens (PAL):
berapa lama adaptasi diperlukan? setiap individu berbeda-beda. ada yang satu dua hari sudah terbiasa, ada yang satu dua minggu dan bahkan dapat berlangsung satu dua bulan. selama masa adaptasi ini, yang seharusnya nyaman memang menjadi tidak nyaman. bisa-bisa gara-gara lensa progressive jadi agresif, karena terlalu senang semua terlihat indah padahal tidak dalam jangkauan (semisal, menuruni tangga, dipikir sudah anak tangga terakhir tapi ternyata belum sampai). wah, gak enak dong. jangan khawatir, daya adaptasi manusia termasuk tinggi atau cepat. dan, kalau anda melakukannya (sejak pemeriksaan mata (tergantung kebiasaan, ada yang nyaman di dokter spesialis mata atau cukup di optik) hingga pembuatannya) dengan cermat, tak ada alasan untuk menggunakan lensa progressive (yang sayangnya harganya memang lebih tinggi dari lensa biasa :(.)
banyak merek lensa progressive, gugling saja atau tanyakan pada yang sudah memakainya. lantas, pilihlah optik yang memberikan informasi dan layanan terbaik. (jangan terpengaruh dengan nama besar, karena belum tentu memberikan layanan yang baik). cerewetlah. tanyakan semua mengenai lensa progressive. begitu pula dengan frame/bingkai yang bisa digunakan untuk lensa ini. anda bisa memilih lensa kaca atau plastik.
bila semua sudah terjawab dan anda yakin ingin menggunakan lensa progressive -- lebih dengan pertimbangan kenyamanan tak perlu mengganti-ganti kacamata bukan karena faktor estetika agar dibilang keren -- lakukan saja.
rabun dekat ini dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata baca atau yang lebih populer dengan kacamata plus. bila sudah memakai kacamata ini, duniapun kembali menjadi terang benderang. namun, bila selain rabun dekat, ada rabun jauh juga, berarti harus ada dua kacamata. satu buat melihat jauh, satu lagi untuk membaca koran. repot. yah, iyahlah, kecuali anda mau memaksakan mata untuk membaca dengan mata telanjang.
untuk mengatasi kerepotan ini ada yang namanya lensa bifokal atau dikenal juga dengan istilah flattop alias lensa untuk melihat jauh dan melihat dekat yang disatukan. adalah benjamin franklin, sekitar tahun 1780 menciptakan lensa bifokal dengan menyatukan dua lensa untuk kebutuhan berbeda. bentuknya tentu masih sederhana karena ia hanya sekadar 'memotong' dan 'menempelkan'. tapi, dari sinilah lensa bifokal terus berkembang hingga ke bentuk yang sekarang.
namun demikian, pemakaian lensa bifokal ini dirasakan tidak terlalu nyaman. perpindahan saat melihat jauh ke lensa untuk membaca dirasakan terganggu karena adanya pembatas. sejalan dengan perkembangan teknologi, dibuatlah lensa progressive. seturut optiboard lensa progressive atau istilahnya progressive addition lens (PAL):
the first commercial PAL was the original Varilux lens launched in Europe in 1959. The first PAL launched in the US was the Omnifocal lens released in 1961.PAL menghilangkan pembatas itu. perpindahan dari jauh ke dekat tidak menjadi masalah. lensa pun kelihatan 'bersih'. lebih dari sekadar bersih, lensa progressive juga 'menambahkan' jarak pandang menengah yang dapat dipakai untuk melihat komputer. selain nyaman digunakan, progressive juga secara estetika indah dipandang. tapi, di balik kenyamanan dan keindahan itu, pemakaian lensa jenis ini memerlukan adaptasi. harus dibiasakan melihat dengan pembatas menjadi tanpa pembatas.
berapa lama adaptasi diperlukan? setiap individu berbeda-beda. ada yang satu dua hari sudah terbiasa, ada yang satu dua minggu dan bahkan dapat berlangsung satu dua bulan. selama masa adaptasi ini, yang seharusnya nyaman memang menjadi tidak nyaman. bisa-bisa gara-gara lensa progressive jadi agresif, karena terlalu senang semua terlihat indah padahal tidak dalam jangkauan (semisal, menuruni tangga, dipikir sudah anak tangga terakhir tapi ternyata belum sampai). wah, gak enak dong. jangan khawatir, daya adaptasi manusia termasuk tinggi atau cepat. dan, kalau anda melakukannya (sejak pemeriksaan mata (tergantung kebiasaan, ada yang nyaman di dokter spesialis mata atau cukup di optik) hingga pembuatannya) dengan cermat, tak ada alasan untuk menggunakan lensa progressive (yang sayangnya harganya memang lebih tinggi dari lensa biasa :(.)
banyak merek lensa progressive, gugling saja atau tanyakan pada yang sudah memakainya. lantas, pilihlah optik yang memberikan informasi dan layanan terbaik. (jangan terpengaruh dengan nama besar, karena belum tentu memberikan layanan yang baik). cerewetlah. tanyakan semua mengenai lensa progressive. begitu pula dengan frame/bingkai yang bisa digunakan untuk lensa ini. anda bisa memilih lensa kaca atau plastik.
bila semua sudah terjawab dan anda yakin ingin menggunakan lensa progressive -- lebih dengan pertimbangan kenyamanan tak perlu mengganti-ganti kacamata bukan karena faktor estetika agar dibilang keren -- lakukan saja.