M16 itu adalah nomor mikrolet jurusan pasar minggu-kampung melayu. M16 bisa juga merupakan senjata api andalan negara paman sam. M16 pun julukan untuk secret intelligence service (SIS) inggris. selain tiga yang sudah saia sebutkan ada juga m 016 ui. nah, yang terakhir ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan angkutan umum, senjata maupun agen rahasia. kaitannya adalah dengan alam...
siapakah pemilik nomor registrasi itu? tak lain dan tak bukan adalah herman o lantang yang dilahirkan di tomohon sulawesi utara. oh, ya, 'm' ini kependekan dari mapala (mahasiswa pencinta alam) dan ui ya pastilah universitas indonesia. satu lagi 'o' nya itu adalah onesimus, jadi lengkapnya herman onesimus lantang. banyak sudah cerita mengenai sang sahabat alam sejati ini. sila tanyakan pada mbah google, akan keluar aneka gambar dan cerita mengenai herman. dan, ia makin tekenal sejak film 'gie' -- garapan sutradara riri riza. gie mengisahkan seorang tokoh bernama soe hok gie, mahasiswa universitas indonesia yang lebih dikenal sebagai demonstran dan pecinta alam -- diedarkan.
alhamdulillah, beruntung saia bersama isteri dapat bertandang ke rumahnya. sebuah rumah sederhana namun bernilai sejarah tinggi. rumah tua di kawasan jagakarsa, jakarta selatan ini menampilkan ciri khas seorang antropolog. barang-barang antik dan ornamen budaya menjadi hiasan rumah di jalan kelapa tiga yang lalu lintasnya kerap macet.
'nama besar'nya sebagai mantan ketua mapala ui (1972-1974) dan pecinta alam yang sudah malang-melintang ke berbagai pelosok negeri tidaklah nampak manakala kami menemuinya. om herman begitu sederhana. penuh kehangatan kami berbincang-bincang. (sesekali putranya, errol, ikut berbicara). soal mendaki gunungkah? bukan. untuk yang satu itu di internet bertebaran ceritanya. kami malah kongkow soal roti. ya, betul roti. tapi, ini roti yang istimewa. healthy bread, meminjam kata-katanya.
sejak pensiun -- herman pernah bekerja di beberapa perusahaan pengeboran minyak sebagai ahli lumpur atau 'mud doctor'. sebuah profesi yang tidak ada hubungannya dengan disiplin ilmu yang dulu dipelajari di fakultas sastra universitas indonesia, jurusan antropologi. -- herman malah berkutat dengan gandum murni dan aneka bahan pembuat roti. 'Kelapa Tiga Taart Tempo Doeloe' ini nama toko kue herman. jangan bayangkan toko kue yang besar dengan pendingin udara. nama ini tampaknya hanya sekadar penanda bahwa sang empunya rumah membuat dan menjual kue. dan, kelapa tiga tak lain adalah nama jalan rumahnya.
sambil ngobrol herman mondar-mandir menuju dapur melihat-lihat apakah rotinya sudah siap panggang. kami juga diajak melihat pohon yang usianya sudah ratusan tahun di belakang rumahnya. sambil menuju halaman belakang, kamipun mendapatkan aneka cerita mengenai koleksi pribadinya. mulai dari kursi dari hotel des indes (yang sekarang menjadi pertokoan duta merlin), kursi di rumah duka orang china, koper besi, dayung, sepeda hingga land rover.
herman mengerjakan semuanya seorang diri. mulai dari menakar bahan, mengadon, memanggang hingga membungkus rotinya. sambil bekerja ia juga tak henti berbagi cerita. ah, hanya sang waktu yang membuat kami harus pamit. dan, tiga buah mangga harum manis yang baru dipetik menjadi buah tangan...