bis surat yang kutunggu, eh, ...
11:38 AMdi era sms dengan beragam smartphone dan aneka jejaring sosial yang ada, rasanya aneh bila ada yang masih mengirim surat. bahkan tagihanpun, kartu kredit misalnya, dikirim lewat e-mail. yang tersisa adalah surat permintaan menjadi donatur atau yang sejenis dan sayembara berhadiah :D.
lantas, kapan anda terakhir mengirim surat? kemarin, minggu lalu, bulan yang lewat atau bertahun-tahun yang silam? lalu, bila anda mengirim surat, apakah langsung ke kantor pos atau memasukkannya ke bis surat?
beruntung, alhamdulillah, kantor saya berdekatan dengan kantor pos, jadi bila ingin berkirim surat tinggal melangkah tanpa perlu keluar biaya. biasanya juga di depan kantor pos ada yang namanya bis surat. jadi, bila perangkonya sudah cukup, tak perlu lagi antre panjang menunggu giliran, cukup cemplungkan saja ke dalam bis yang tak bisa berjalan itu.. oh, ya, seturut ini:
Bis surat diterjemahkan dari bahasa Belanda Brievenbus yang merupakan tempat atau kotak untuk mengirim surat yang sudah diberi alamat tujuan yang jelas, dan perangko yang cukup. Surat-surat yang terkumpul dalam bis surat dikumpulkan secara reguler oleh petugas kantor pos untuk selanjutnya menstempel perangko yang ditempelkan diatas amplop.
Bis surat biasanya ditempatkan dipinggir jalan sebagai salah satu perabot jalan yang banyak ditemukan diberbagai bagian kota.
sekarang, lebih mudah menemukan penjual voucher pulsa hape daripada bis surat. dulu, tahun sembilan satu, di depan perumahan saya masih bisa dijumpai kotak kaleng berwarna oranye itu. sesekali saya melihat pak pos membuka kotak itu dan mengambil surat-surat yang ada. tapi, kini, bahkan, bekas tempat bis surat itupun tak ada lagi.
minggu lampau, di tengah kemacetan saat menuju tempat kerja, antara percaya dan tidak, mata saya bersirobok dengan si oranye itu. ya, betul. sebuah bis surat didirikan di depan sebuah perumahan. masih adakah yang menggunakan? saya tidak tahu dengan pasti. namun demikian, terlepas dari tidak atau jarang digunakan, bis surat sebaiknya memang tetap ada. untuk pembelajaran para siswa-siswi sekolah, misalnya, agar mereka mengerti sejarah persuratan. wallahu alam bi shawab...
0 komentar