Horas Baah...!!!kenaikan bbm tak membuat orang-orang kehilangan rasa humor. seperti kiriman lewat e-mail yang saya dapat. buat saya ini sekadar pelepasan rasa bingung dalam bentuk lucu-lucuan.
BBM naik,
hidup tambah SIMANUNGKALIT,
PANDAPOTAN MANURUNG,
banyak SIHOTANG,
tak ada lagi HARAHAP,
keadaan semakin GINTING,
kepala pusing sampai SI BUTAR-BUTAR,
rambut rontok nyaris POLTAK.
jumlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN,
anak-anak nangis MARPAUNG-MARPAUNG,
otak sudah SITOMPUL,
tapi kita masih saja diminta sabar SITORUS,
jangan putus HARAHAP katanya,
mintalah PARLINDUNGAN Tuhan
supaya BONAR-BONAR selamat,
BUTET dah
tak perlu mimpi dan memang bukan mimpi. sabtu (240508) bbm resmi disesuaikan harganya dengan harga minyak dunia yang terus meroket. dan, bagi masyarakat yang dikategorikan tidak mampu disediakan blt yang membuat mereka senang karena dapat bertemu dengan pak menteri.
benarkah mereka senang? senang atau tidak senang biarlah menjadi urusan masing-masing. yang pasti ongkos angkutan umum langsung disesuaikan juga. hampir di semua angkot (yang sempat saya lihat, tentunya) menempelkan selembar kertas pengumuman kenaikan ongkos sementara. sementara? ya betul sementara karena kenaikan itu disepakati bersama (secara sepihak) oleh unsur-unsur semacam dllaj dan organda yang merupakan wakil pengusaha angkutan. lalu, penumpang diwakili oleh siapa? wakil penumpang? sejak kapan penumpang mempunyai perwakilan untuk bersuara ikut menentukan tarif?
apapun yang terjadi kenaikan sudah diumumkan. harga-harga pun otomatis naik. begitu pula dengan ongkos angkot yang tinggal menunggu diresmikan. (gambarnya gak jelas. 'tarif sementara m-04'. rata-rata kenaikan lima ratus perak. kenaikan tertinggi seribu rupiah. kecil ya? iya kalau hanya sekali jalan. kalau bulak-balik, sebulan? ya tinggal kalikan saja toh. seraya menanti penyesuaian dari kumpeni :d) atau kita perlu bersikap seperti ini:
benarkah mereka senang? senang atau tidak senang biarlah menjadi urusan masing-masing. yang pasti ongkos angkutan umum langsung disesuaikan juga. hampir di semua angkot (yang sempat saya lihat, tentunya) menempelkan selembar kertas pengumuman kenaikan ongkos sementara. sementara? ya betul sementara karena kenaikan itu disepakati bersama (secara sepihak) oleh unsur-unsur semacam dllaj dan organda yang merupakan wakil pengusaha angkutan. lalu, penumpang diwakili oleh siapa? wakil penumpang? sejak kapan penumpang mempunyai perwakilan untuk bersuara ikut menentukan tarif?
apapun yang terjadi kenaikan sudah diumumkan. harga-harga pun otomatis naik. begitu pula dengan ongkos angkot yang tinggal menunggu diresmikan. (gambarnya gak jelas. 'tarif sementara m-04'. rata-rata kenaikan lima ratus perak. kenaikan tertinggi seribu rupiah. kecil ya? iya kalau hanya sekali jalan. kalau bulak-balik, sebulan? ya tinggal kalikan saja toh. seraya menanti penyesuaian dari kumpeni :d) atau kita perlu bersikap seperti ini:
jika pikiran sejernih air, biarkanlah bbm naik. jika perasaan seputih cucian, jangan marah bbm naik. jika nurani seindah taman, terimalah dengan lapang dada bbm naik.
kue rangi... kue rangi... teriak si bapak. ini dia camilan masa kecil saya. saat saya lagi nggak kepengin si bapak lewat. atau lewatnya diatas pukul lima sore. lah, jam segini sih udah siap-siap makan malam. dan, sebaliknya saat kepengin (banget) malahan gak lewat. atau lewatnya di hari kerja saat saya di kantor.
sejatinya sih makanan kecil ini tidaklah enak-enak amat tapi teteup aja ngangenin. kue rangi berbahan dasar kelapa muda, sagu tani, air dan garam. jangan lupa buat saus (kalau kue pancong pakainya gula pasir) mencampur-aduk-an gula merah, air serta kalo pake irisan nangka matang lebih asyik lagi. tapi jaranglah yang memakai nangka. selain bikin tambah biaya bisa-bisa bikin cepat basi si saus.
meski nampak kering karena memakai bahan dasar yang tanpa pengawet, kue rangi memang rentan basi. kalau dalam satu hari jualan si bapak tidak habis ya artinya dia harus membuang semua bahan itu. 'tapi alhamdulillah tiap hari habis,' kata si bapak. artinya ia menjual tidak kurang dari delapan puluh hingga delapan puluh lima loyang kue rangi.
berapa yang ia bawa pulang dari hasil berkeliling? 'ya bersih sekitar tiga puluh lima ribuan,' sambungnya. oh, ya, si bapak sebenarnya hanya membawa badan. semua peralatan mulai dari gerobak (sebagian penjual di jakarta menggunakan pikulan), loyang, hingga bahan kue semua disediakan 'bos'nya. si bapak ini tinggal menyetor ke bos. ada beberapa gerobak yang berkeliling depok dengan daerah jualan yang mereka atur bersama hingga terjadi pemerataan. (bandingkan coba dengan mini market yang berjamuran di sepanjang jalan. padahal aturannya jarak antar satu dengan yang lain harus sekian kilometer. kok, para pemodal kuat ini malah sepertinya tidak mengerti peraturan.)
oh, ya, dari mana asalnya kue rangi? betawikah? ah, mari makan kue ranginya dulu mumpung masih hangat. kalau sudah dingin kue rangi malah mengeras.
sejatinya sih makanan kecil ini tidaklah enak-enak amat tapi teteup aja ngangenin. kue rangi berbahan dasar kelapa muda, sagu tani, air dan garam. jangan lupa buat saus (kalau kue pancong pakainya gula pasir) mencampur-aduk-an gula merah, air serta kalo pake irisan nangka matang lebih asyik lagi. tapi jaranglah yang memakai nangka. selain bikin tambah biaya bisa-bisa bikin cepat basi si saus.
meski nampak kering karena memakai bahan dasar yang tanpa pengawet, kue rangi memang rentan basi. kalau dalam satu hari jualan si bapak tidak habis ya artinya dia harus membuang semua bahan itu. 'tapi alhamdulillah tiap hari habis,' kata si bapak. artinya ia menjual tidak kurang dari delapan puluh hingga delapan puluh lima loyang kue rangi.
berapa yang ia bawa pulang dari hasil berkeliling? 'ya bersih sekitar tiga puluh lima ribuan,' sambungnya. oh, ya, si bapak sebenarnya hanya membawa badan. semua peralatan mulai dari gerobak (sebagian penjual di jakarta menggunakan pikulan), loyang, hingga bahan kue semua disediakan 'bos'nya. si bapak ini tinggal menyetor ke bos. ada beberapa gerobak yang berkeliling depok dengan daerah jualan yang mereka atur bersama hingga terjadi pemerataan. (bandingkan coba dengan mini market yang berjamuran di sepanjang jalan. padahal aturannya jarak antar satu dengan yang lain harus sekian kilometer. kok, para pemodal kuat ini malah sepertinya tidak mengerti peraturan.)
oh, ya, dari mana asalnya kue rangi? betawikah? ah, mari makan kue ranginya dulu mumpung masih hangat. kalau sudah dingin kue rangi malah mengeras.
suka dipijat? atau suka memijat? atau tidak suka dua-duanya? tak menjadi masalah. di kantor saya malah ada program pijat refleksi. seminggu dua kali datang refleksolog istilah ngawur untuk pemijat refleksi yang siap 'mereparasi' tangan dan kaki, muka serta kepala para pesakitan atau pasien atau yang siapapun -- mulai bos sampai ob -- yang merasa ada yang tidak beres dengan raganya. sakit? ya iyahlah namanya juga pijat. cuma enaknya kalau refleksi sakitnya saat dipijat. setelahnya ya tidak sakit lagi kecuali salah pijat atau tukang pijatnya ngawur.
nah, kalau pijat tradisional, semacam yang suka lewat pakai kencrengan dan pemijatnya umumnya tuna netra, sakitnya ganda alias dobel. artinya saat dipijat jelas sakit dan sesudahnya masih terasa sakitnya. mana yang anda pilih? saya sih suka dipijat. refleksi ya oke. pakai alat atau jari-jemari saja tak menjadi masalah, sepanjang memijatnya benar pada titik-titik tubuh. kadang saya juga memanggil pemijat tradisional. ini untuk kasus khusus seperti kelelahan sangat setelah berhari-hari over dosis pekerjaan. dan, dari kedua jenis pijat itu dua-duanya untuk kesehatan bukan pijat-memijat plus seperti yang ditengarai di panti-panti pijat.
mana yang anda pilih? tentu terpulang kepada anda. atau mau memilih 'pijat langgeng' yang 'gratis biaya antar'? kok gratis biaya antar? yang diantar siapa? terus yang mengantar siapa? wong pijat ini cuma menerima panggilan kok.
nah, kalau pijat tradisional, semacam yang suka lewat pakai kencrengan dan pemijatnya umumnya tuna netra, sakitnya ganda alias dobel. artinya saat dipijat jelas sakit dan sesudahnya masih terasa sakitnya. mana yang anda pilih? saya sih suka dipijat. refleksi ya oke. pakai alat atau jari-jemari saja tak menjadi masalah, sepanjang memijatnya benar pada titik-titik tubuh. kadang saya juga memanggil pemijat tradisional. ini untuk kasus khusus seperti kelelahan sangat setelah berhari-hari over dosis pekerjaan. dan, dari kedua jenis pijat itu dua-duanya untuk kesehatan bukan pijat-memijat plus seperti yang ditengarai di panti-panti pijat.
mana yang anda pilih? tentu terpulang kepada anda. atau mau memilih 'pijat langgeng' yang 'gratis biaya antar'? kok gratis biaya antar? yang diantar siapa? terus yang mengantar siapa? wong pijat ini cuma menerima panggilan kok.
pusing memikirkan kenaikan harga-harga sembilan bahan pokok, angkutan, biaya ini, biaya itu serta yang lainnya seiring dengan kenaikan bbm di akhir bulan mei? atau heran membaca perang gerilya para pahlawan tanpa tanda jasa dalam usaha mem-bantu-luluskan anak didiknya? (saya malah sedih. karena mereka bagaikan pelanduk di antara gajah yang bertarung. atawa lebih pas disebut buah simalakama? apapun namanya, memang aneh rasanya anak-anak di pelosok papua mengerjakan soal yang sama dengan anak di pinggiran jakarta. dan, para guru serta siswa sedang harap-harap cemas menunggu hasilnya di bulan juni nanti.)
daripada pusing atau sedih, mending nonton topeng monyet.
pernah suatu saat kami sengaja menanggapnya untuk merayakan ulang tahun teman se kantor. sang monyet pun diganti namanya menjadi nama yang ulang tahun. mau tak mau, suka tak suka, si fulanah yang ulang tahun hanya senyam-senyum (kecut) melihat atraksi sang monyet.
minggu lalu, serombongan penopeng monyet melintas di depan kantor. saya tidak memanggilnya. tapi tak lama terdengar perkusi bertalu-talu dipukul. atraksi lebih keren dari yang jaman dulu. si monyet bukan cuma pergi ke pasar tapi beraksi ala pembalap moge. (terlepas dari apakah topeng monyet merupakan animal abuse atau eksploitasi hewan, tapi ada satu hal yang pasti: hewan aja bisa diajar kok.) ah, pusing kan... penasaran sama gaya sarimin yang lain? longoklah di sini
daripada pusing atau sedih, mending nonton topeng monyet.
Topeng monyet adalah kesenian tradisional yang dikenal di berbagai daerah di Indonesia. ... kesenian ini melibatkan seorang pawang yang melatih monyetnya untuk melakukan berbagai aktivitas yang meniru tingkah laku manusia, misalnya mengenakan pakaian, berdandan dan pergi belanja. ... Monyet yang melakukan atraksi-atraksi ini diiringi dengan musik yang dimainkan olah satu atau beberapa orang. Alat musik yang dimainkan biasanya berupa gendang kecil yang dimainkan dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain memegang tali pengikat monyet.jaman saya kecil dulu, paling juga pawang sama monyet yang jalan. sekarang bisa dua atau tiga orang (pawangnya sih teteup satu) serta anjing ikut dibawa untuk mengamen topeng monyet. tidak murah memang kalau ingin 'menanggap' monyet yang tak memakai topeng ini. apalagi kalau kita sengaja memanggilnya saat melintas di depan rumah.
pernah suatu saat kami sengaja menanggapnya untuk merayakan ulang tahun teman se kantor. sang monyet pun diganti namanya menjadi nama yang ulang tahun. mau tak mau, suka tak suka, si fulanah yang ulang tahun hanya senyam-senyum (kecut) melihat atraksi sang monyet.
minggu lalu, serombongan penopeng monyet melintas di depan kantor. saya tidak memanggilnya. tapi tak lama terdengar perkusi bertalu-talu dipukul. atraksi lebih keren dari yang jaman dulu. si monyet bukan cuma pergi ke pasar tapi beraksi ala pembalap moge. (terlepas dari apakah topeng monyet merupakan animal abuse atau eksploitasi hewan, tapi ada satu hal yang pasti: hewan aja bisa diajar kok.) ah, pusing kan... penasaran sama gaya sarimin yang lain? longoklah di sini
yang ditunggu-tunggu, yang dinantikan, akhirnya datang juga. tetangga sebelah pun protes: kenaikan kok ditunggu-tunggu. tak lain dan tak bukan adalah ini
tapi urusan sekolahan bagaimanapun teteup jadi prioritas. biarlah bapake lan mboke makannya cuma tahu bersanding tempe asal masih bisa beli buku. abonemen koran juga sebisa-bisanya diterusin. majalah? kalo memang perlu ya dibelilah. apalagi yang mau dihemat kalau ikat pinggang juga harus dilubangi lagi untuk lebih mengempiskan perut?
menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi secara terbatas. Terbatas yang dimaksud adalah kenaikan harga masih dalam rentang jangkauan masyarakat dan pelaku usaha.buat para pedagang atau pebisnis kenaikan seberapun pasti ada dampaknya. begitu pula dengan masyarakat kebanyakan seperti saya. maka hitung-hitungan pun mulai dilakukan. bagian mana yang bisa dihemat seirit-iritnya. semisal hura-hura jalan-jalan buat pembunuh waktu, makan-makan di restoran waralaba atau ngupi di gerai kupi global. lupakan saja yang itu. (ngupi tubruk buat saya lebih nikmat tinimbang kupi instan kecuali ditraktir, halah :d)
tapi urusan sekolahan bagaimanapun teteup jadi prioritas. biarlah bapake lan mboke makannya cuma tahu bersanding tempe asal masih bisa beli buku. abonemen koran juga sebisa-bisanya diterusin. majalah? kalo memang perlu ya dibelilah. apalagi yang mau dihemat kalau ikat pinggang juga harus dilubangi lagi untuk lebih mengempiskan perut?