banyak jalan menuju em-pe...

7:11 PM

beberapa hari ke belakang, para pemilik akun di multiply menjadi resah dan gelisah karena mereka tidak mampu membuka situs tempat menyimpan segala pernik dan juga sarana bertukar informasi maupun berniaga. begitu pula mereka yang biasa mendownload film lewat youtobe juga harus gigit jari.

kadang multiply pagi tak bisa dilihat. eh, tahu-tahu sorenya 'hidup' lagi. besoknya pagi bisa, eh, sore 'tewas'. malahan ada yang menggunakan internet service provider tertentu sama sekali tidak bisa membuka situs-situs kesayangan mereka. para blogger di mp pun kebingungan. lebih bingung lagi adalah para pedagang yang berniaga lewat mp. bagaimana mau balik modal kalau mp-nya saja tidak bisa dibuka. begitu pula dengan para narsis, eh, mahaf, tak mampu lagi mempertontonkan kenarsisannya.

siapa sih yang iseng dan sepertinya tidak punya kerjaan yang memblokir lalulintas di mp dan u2b? tentunya mereka yang mempunyai kekuasaan untuk memerintahkan menutup situs-situs tersebut. awalnya konon yang diperintahkan untuk diblokir adalah situs-situs yang mempertontonkan hal-hal yang berhubungan dengan syahwat dan segala saudaranya. lantas para penggemar situs tiga-x pun gigit jari juga. (menarik mendengar komentar seorang pendengar radio mengenai penutupan situs-situs itu: ah, repot-repot amat sih, langsung aja ke glodog).

konon penutupan mp adalah imbas dari sebuah film yang disebut-sebut sebagai penghinaan terhadap agama islam dan disebarluaskan lewat u2b. padahal u2b bukanlah satu-satunya tempat menaruh file film (bukankah begitu?). entah bagaimana caranya dan jadinya, kok ya mp ikutan kena blokir juga. canggih pisan euy teknologi yang dipakai ya. barangkali prinsipnya sekali tepuk dua sampai lima nyamuk mati.

seiring dengan penutupan itu, sumpah-serapah, caci-maki, hujatan, omelan serta protes bertubi-tubi dilancarkan. ada juga yang membuat petisi online. sejalan dengan segala bentuk ketidaksukaan itu adalah munculnya cara-cara untuk menyiasati membuka situs-situs 'terlarang' itu. ada yang mengusulkan lewat sini, ada yang bilang jalan situ dan lain sebagainya. akhirnya jadi banyak jalan menuju roma, eh, membuka blokiran.

kalau dipikir-pikir atau dihitung-hitung, mana sih yang lebih penting mengatur lalulintas di dunia maya yang notabene merupakan sarana untuk mencari aneka informasi baik yang positip (atau negatif tergantung pemakainya, seperti pisau bermata dua) dengan ngurusin minah yang dikonversi dengan elpiji tiga kilo? atau... ah, sebaiknya saya berhenti sebelum ngalor-ngidul gak karu-karuan.

You Might Also Like

3 komentar

populer...