cempedak plus susu...

11:08 AM

artocarpus champeden. pernah dengar nama itu? tak apa kalau belum. kalau cempedak? nah, artocarpus itu ya cempedak. ada apa dengan cempedak? ceritanya gini. minggu kemaren, ba'da dhuhur saat kaki akan melangkah meninggalkan masjid eh ada yang menegur: 'pa danu gak mau kemana-mana kan?' secara saya sih 'orang rumahan' sukanya ngendon di rumah aja. 'gak, saya di rumah aja.' nanti saya mau ke rumah, ada cempedak mateng pohon dua. alhamdulillah. ya, udah ke rumah aja, kata saya.

tak lama berselang. seucap salam mengiringi suara pintu dibuka. alhamdulillah pak fulan menenteng kantong plastik kresek. wangi cempedak meremang di udara. bapak fulan yang berdomisili di bojong gede, awalnya adalah tukang rumput dan tanaman keliling di perumahan saya. entah bagaimana prosesnya, belakangan ia membantu kegiatan di masjid. saya sudah mengenalnya sejak bujang dulu. kadang sayapun kerap minta tolong padanya. di rumahnya ia punya beberapa pohon buah. kadang ia membawa nangka, rambutan atau jambu klutuk. tak banyak memang bawaannya. tapi rasa berbagi. itu yang saya garisbawahi. sebagai imbalan, saya memberikan ongkos transportasi.


ternyata benar-benar mateng puun cempedaknya. dimakan langsung sebenarnya enak. tapi bisa juga digoreng. resepnya sederhana saja. tepung terigu plus gula. tambah telur silakan saja. tak seperti nangka, cempedak mudah dibelah. kulitnya lunak. cuma lengket saja. selain daging, bijinya juga bisa dimakan, tapi direbus dulu dong :D. alhasil, sore-sore makan cempedak goreng. nanda suka (banget), sampai-sampai minta untuk bekal sekolah.

sebagai teman cempedak goreng enaknya menyeruput kopi. nah, pernah minum kopi susu tubruk nescafe? nescafe kan kopinya instan. betul banget. nah, pas lagi mau beli kopi, eh, lihat-lihat kok ada kopi nescafe baru. (mungkin gak baru lagi ya. yang lain boleh jadi sudah duluan mencicipinya). kandungannya selain kopi, gula, krimmer, kakao, susu bubuk skim dan garam. nah, yang terakhir itu yang jadi pertanyaan, kok ya ngopi pakai garam. ah, sudahlah. seduh satu sachet. tunggu sampai ampasnya mengendap. rasanya? ya kopi susulah :D beda memang dari kopi susu tubruk kapal api atau abc. rasa kopi instan masih terbawa. selain itu, ampasnya lebih sedikit. tapi yang pasti rasa garamnya gak ikut kok.

You Might Also Like

3 komentar

populer...