senin besok, 1 september 2008, di meja kerja takkan lagi terhidang secangkir kopi dan segelas besar air putih. menjelang makan siang opas bisa istirahat karena tak perlu membeli makan siang. para pegawai pun tak perlu bingung-bingung ingin makan apa. jam makan siang boleh dipakai untuk tidur (dengan catatan boz gak tahu :d). selamat menjalankan shaum ramadhan 1429 hijriah. mari saling ulurkan tangan (dari tadi temen-temen udah ngajakin salaman, kayak mantenan, pada minta maaf). mohon maaf lahir batin bila ada salah ketik, salah ejaan, salah kata, salah kalimat, salah komentar dan segala salah lainnya. mugi-mugi gusti allah swt menerima amal ibadah kita semua. dan, shaum ramadhan kali ini lebih baik lagi dari tahun kemarin. (kalau yang kemarin puasanya puasa beduk mbok ya ditingkatkan, lah, kok jadi menghakimi. maaf...)
Terhitung tanggal 25 Agustus 2008, harga jual Elpiji kemasan 12 kg dari Rp.5.250,-/kg menjadi Rp.5.750,-/kg (naik sekitar 9,5 %) atau naik dari Rp. 63.000,-/tabung menjadi Rp.69.000,-/tabung...sebuah berita soal kenaikan yang sebenarnya bukan berita baru. kalau harga di pertamina saja sudah 69 ribu rupiah maka di end user rumah tangga dijamin pasti lebih. tetangga warung mematok harga 75 ribu. ini pun harga minggu ini. entah kalau hari senin besok. bukan tidak mungkin harganya meningkat lagi. ataupun kalau harganya tidak naik tapi barangnya belum diantar oleh agen. dan, sebagai pemakai akhir silakan anda menggigit jari.
janganlah, toh sampai jarinya putus harga takkan turun kok :d. lagi pula menurut ini
Pertamina juga berencana akan terus menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 500 per bulan hingga mencapai harga keekonomian pada Rp 11.400 per kg.nampaknya pula masyarakat harus menerima atau menelan mentah-mentah kenaikan harga ini (yang memakai istilah pertamina adalah penyesuaian):
Penyesuaian harga jual Elpiji tersebut perlu dilakukan karena: ...dengan kenaikan tersebut di atas, Pertamina masih menanggung kerugian akibat penjualan LPG kemasan 12 kg dan 50 kg sebesar Rp 6,5 Trilyun/tahun.kasihan sekali. ternyata selama ini pertamina masih merugi. tapi gak bangkrut dan cobalah tengok para petingginya, adakah yang lantas prihatin karena kerugian itu? siapa yang tahu angkatlah telunjuk dan beritahukan kepada semua pembaca. yang lucu adalah usulan kalau tak mampu membeli yang 12 kg pindahlah ke tabung hijau si tiga kilo. lah, ini kan merupakan program konversi. kalau semua pindah ke situ, bubar dong tuh program.
ah, cape deh...
ungkapan ganti menteri identik dengan ganti kebijakan, boleh jadi, bakal terus tejadi di negara kita tercinta. tahun ini, dunia pendidikan kita selangkah maju ? atau mundur atau terlalu maju? dengan diperkenalkannya buku sekolah elektronik oleh depdiknas. selintas, kebijakan ini sangat membantu para ortu untuk menghindari penjualan buku paket lewat sekolah atau koperasi sekolah. tapi itulah teori. praktiknya tak semudah membuat telor ceplok.
hari-hari pertama mencoba, untuk masuk ke website buku sekolah elektronik sangatlah susah kalau tak ingin dibilang tak bisa (ini di jakarta loh, entah di daerah) begitu berhasil dibuka, kesulitan kedua menghadang: filenya tak bisa diunduh. padahal sudah memasukkan persyaratan yang diminta. kesal hati, tinggalkan saja sambil menunggu pengumuman dari sekolah, sambil berharap tak dipakai bse itu.
harapan tinggal harapan. selepas pertemuan dengan para ortu - yang diwarnai interupsi gaya preman dari beberapa oknum ortu - ternyata diberikan daftar buku yang akan dipakai. alhamdulillah setelah berjuang untuk kembali memasuki situs bse, beberapa buku dapat diunduh. tapi ada satu buku yang ketika mau diunduh malah dikatakan 'maaf file yang anda cari tidak ada'.
penasaran, saya masuki lagi. ternyata tampilannya sudah berubah. alamat awal untuk mengunduh adalah ini tapi sekarang berganti seperti di atas. bahkan kini untuk mengunduh harus mendaftar dulu. memasukkan data dan data pribadi. setelah itu login harus menerima peraturan dan persetujuan. barulah anda dapat mengunduh buku yang diinginkan.
tapi lagi-lagi saya harus kecewa. ada satu buku yang ingin saya unduh ketika diunduh bab demi bab selalu isinya file sampul halaman depan. marah? percuma. untungnya, alhamdulillah, ada beberapa situs yang juga menyediakan bse ini, antara lain kambing dan unila. saya juga sudah mengunduh beberapa judul untuk kelas tujuh (1 smp), bila berminat silakan saja japri. jangan takut dibilang membajak karena membajak buku pahalanya banyak seperti dikatakan mendiknas.
hari-hari pertama mencoba, untuk masuk ke website buku sekolah elektronik sangatlah susah kalau tak ingin dibilang tak bisa (ini di jakarta loh, entah di daerah) begitu berhasil dibuka, kesulitan kedua menghadang: filenya tak bisa diunduh. padahal sudah memasukkan persyaratan yang diminta. kesal hati, tinggalkan saja sambil menunggu pengumuman dari sekolah, sambil berharap tak dipakai bse itu.
harapan tinggal harapan. selepas pertemuan dengan para ortu - yang diwarnai interupsi gaya preman dari beberapa oknum ortu - ternyata diberikan daftar buku yang akan dipakai. alhamdulillah setelah berjuang untuk kembali memasuki situs bse, beberapa buku dapat diunduh. tapi ada satu buku yang ketika mau diunduh malah dikatakan 'maaf file yang anda cari tidak ada'.
penasaran, saya masuki lagi. ternyata tampilannya sudah berubah. alamat awal untuk mengunduh adalah ini tapi sekarang berganti seperti di atas. bahkan kini untuk mengunduh harus mendaftar dulu. memasukkan data dan data pribadi. setelah itu login harus menerima peraturan dan persetujuan. barulah anda dapat mengunduh buku yang diinginkan.
tapi lagi-lagi saya harus kecewa. ada satu buku yang ingin saya unduh ketika diunduh bab demi bab selalu isinya file sampul halaman depan. marah? percuma. untungnya, alhamdulillah, ada beberapa situs yang juga menyediakan bse ini, antara lain kambing dan unila. saya juga sudah mengunduh beberapa judul untuk kelas tujuh (1 smp), bila berminat silakan saja japri. jangan takut dibilang membajak karena membajak buku pahalanya banyak seperti dikatakan mendiknas.
dikarenakan adanya bse mau tak mau saya harus membeli tinta printer. penginnya sih beli tinta asli sesuai merek printer. tapi demi menghemat dan juga ikut-ikutan kampanye global warming menyelamatkan bumi, pilihan jatuh pada tinta isi ulang. ini sejalan juga dengan We've got to learn//to Reduce, Reuse, Recycle. alhamdulillah gerai isi ulang mudah dijangkau.
tinta sudah di rumah tapi belum diinstall. nanda sudah menanyakan kapan mau diprint-out bse-nya. tinta dipasang. mencoba mencetak. test print sukses. diteruskan dengan bse. bisa. tapi karena printer bubble jet hasil cetakan bulak-balik akan kelihatan cetakan halaman belakangnya. wah, kalau 200 halaman repot juga nih. tapi mencetak diteruskan sambil menguji tinta refill.
sampai pada halaman ke-sekian, loh, warnanya kok jadi aneh. merah jadinya biru. kuning jadinya hijau. wah, mulai curiga dengan si-isi-ulang. mulai kesel juga. mulai bimbang: lagian mau murah sih. ah, jangan putus asa dulu.sikap sok tahu muncul lagi kan ada fasilitas maintenance di printer. lakukan head cleaning. satu kali belum cukup. ulangi. deep cleaning. selesai. dan, hasilnya tetap error.
kecurigaan terhadap refill semakin besar jadinya. telepon ke oulet. bawa saja ke sini, kata petugasnya. sesampainya di gerai begini ceritanya...
- ini tinta yang kemarin saya beli, kok warna merahnya gak keluar
= tutupnya dibuka nggak pak waktu dipasang?
- kalo gak dibuka gak bisa dipasang kale (agak kesel, ditahan-tahan wong mau minta ganti baru :d)
= petugas lain, setelah melihat-lihat, waktu beli sudah begini ya pak?
- wah saya gak perhatiin
= ini tintanya sudah nyampur pak, warna merahnya kecampur biru
- kok bisa gitu? awalnya bagus kok gak ada masalah
= di printer itu ada yang namanya bak tinta, nah semua tinta jatuh ke situ sebelum ngeprint. mungkin di bak tintanya penuh warna biru pak
- bertahan, loh waktu pertama di tes bagus kok. ngeprint warna gak masalah
= sama bertahan, bapak bawa dulu ke sini printerya kita liatin bener gak bak tintanya penuh
- ngebayangin repotnya menggendong printer dalam keadaan horizontal gak boleh miring kiri dan kanan, hari ini sampai jam berapa?
= sampai jam 5 karena hari libur, besok sampai jam 9 malem pak...
- masalah besok saya kerja...
para petugas berembuk... saya berharap mendapatkan pergantian...
= gini deh pak ini kita bersihin dulu terus kita isi ulang
- oh gitu...
sambil menunggu refill, saya bertanya-tanya. bahwa yang namanya bak tinta gak bisa kering karena posisinya tertutup. solusinya dibawa ke tukang servis. halah, kebayang lagi gendong-gendong printer. tapi jangan bilang diservis nanti mahal ongkosnya, minta dibersihin aja bak tintanya. saya hanya manggut-manggut mengiyakan. selesai refill si bapak mengembalikan dua cartridge sambil berpesan: ini bapak pakai dulu. kalau nanti nanti hasil cetakannya salah berarti bener bak tintanya kotor.
sambil jalan pulang di angkot mikir bagaimana cara mengatasi si printer. cara paling mudah adalah bawa ke tukang servis. tapi rasa penasaran ngebenerin sendiri masih ada. apalagi di kantor pernah ngalamin hasil cetak yang salah. mencoba adalah lebih baik daripada tidak. dan, risiko tentunya ditanggung sendiri, semisal, kesetrum, korsleting dan lain sebagainya.
bermodalkan tisu dan cotton bud saya mulai mengoperasi si printer. mencari-cari dimana letaknya bak tinta. kata si penjual refill adanya di sebelah kanan. ambil senter. sebelah kanan ada tumpahan tinta biru. dan ada semacam bak stempel. kayaknya ini dia bak tinta. tempelin aja tisu dan tinta biru terserap. berkali-kali sampai habis. (ternyata perkiraan si petugas benar adanya. artinya kesalahan ada pada pemilik printer.)
lantas dites lagi si printer. alhamdulillah berhasil. malahan tinta lama yang nampaknya sudah mengering bisa dipakai lagi. nanda pun menanyakan kapan ngeprint lagi. ah, nanti dululah nak, mencetak 200 halaman tentu butuh waktu lumayan lama... moral of the story: ngototlah meski salah. paling-paling berantem :d. gak deng. jangan lakukan itu. bertanya pada ahlinya tentu lebih baik. kecuali anda senang dengan hal-hal baru...
tinta sudah di rumah tapi belum diinstall. nanda sudah menanyakan kapan mau diprint-out bse-nya. tinta dipasang. mencoba mencetak. test print sukses. diteruskan dengan bse. bisa. tapi karena printer bubble jet hasil cetakan bulak-balik akan kelihatan cetakan halaman belakangnya. wah, kalau 200 halaman repot juga nih. tapi mencetak diteruskan sambil menguji tinta refill.
sampai pada halaman ke-sekian, loh, warnanya kok jadi aneh. merah jadinya biru. kuning jadinya hijau. wah, mulai curiga dengan si-isi-ulang. mulai kesel juga. mulai bimbang: lagian mau murah sih. ah, jangan putus asa dulu.
kecurigaan terhadap refill semakin besar jadinya. telepon ke oulet. bawa saja ke sini, kata petugasnya. sesampainya di gerai begini ceritanya...
- ini tinta yang kemarin saya beli, kok warna merahnya gak keluar
= tutupnya dibuka nggak pak waktu dipasang?
- kalo gak dibuka gak bisa dipasang kale (agak kesel, ditahan-tahan wong mau minta ganti baru :d)
= petugas lain, setelah melihat-lihat, waktu beli sudah begini ya pak?
- wah saya gak perhatiin
= ini tintanya sudah nyampur pak, warna merahnya kecampur biru
- kok bisa gitu? awalnya bagus kok gak ada masalah
= di printer itu ada yang namanya bak tinta, nah semua tinta jatuh ke situ sebelum ngeprint. mungkin di bak tintanya penuh warna biru pak
- bertahan, loh waktu pertama di tes bagus kok. ngeprint warna gak masalah
= sama bertahan, bapak bawa dulu ke sini printerya kita liatin bener gak bak tintanya penuh
- ngebayangin repotnya menggendong printer dalam keadaan horizontal gak boleh miring kiri dan kanan, hari ini sampai jam berapa?
= sampai jam 5 karena hari libur, besok sampai jam 9 malem pak...
- masalah besok saya kerja...
para petugas berembuk... saya berharap mendapatkan pergantian...
= gini deh pak ini kita bersihin dulu terus kita isi ulang
- oh gitu...
sambil menunggu refill, saya bertanya-tanya. bahwa yang namanya bak tinta gak bisa kering karena posisinya tertutup. solusinya dibawa ke tukang servis. halah, kebayang lagi gendong-gendong printer. tapi jangan bilang diservis nanti mahal ongkosnya, minta dibersihin aja bak tintanya. saya hanya manggut-manggut mengiyakan. selesai refill si bapak mengembalikan dua cartridge sambil berpesan: ini bapak pakai dulu. kalau nanti nanti hasil cetakannya salah berarti bener bak tintanya kotor.
sambil jalan pulang di angkot mikir bagaimana cara mengatasi si printer. cara paling mudah adalah bawa ke tukang servis. tapi rasa penasaran ngebenerin sendiri masih ada. apalagi di kantor pernah ngalamin hasil cetak yang salah. mencoba adalah lebih baik daripada tidak. dan, risiko tentunya ditanggung sendiri, semisal, kesetrum, korsleting dan lain sebagainya.
bermodalkan tisu dan cotton bud saya mulai mengoperasi si printer. mencari-cari dimana letaknya bak tinta. kata si penjual refill adanya di sebelah kanan. ambil senter. sebelah kanan ada tumpahan tinta biru. dan ada semacam bak stempel. kayaknya ini dia bak tinta. tempelin aja tisu dan tinta biru terserap. berkali-kali sampai habis. (ternyata perkiraan si petugas benar adanya. artinya kesalahan ada pada pemilik printer.)
lantas dites lagi si printer. alhamdulillah berhasil. malahan tinta lama yang nampaknya sudah mengering bisa dipakai lagi. nanda pun menanyakan kapan ngeprint lagi. ah, nanti dululah nak, mencetak 200 halaman tentu butuh waktu lumayan lama... moral of the story: ngototlah meski salah. paling-paling berantem :d. gak deng. jangan lakukan itu. bertanya pada ahlinya tentu lebih baik. kecuali anda senang dengan hal-hal baru...
hari minggu besok negeri kita berulangtahun ke-63... negeri ini semakin tua. semakin maju (juga?). telepon genggam tidak lagi menjadi barang mewah. dengan dua lembar seratusribuan ditambah lembaran puluhan ribu akan didapat ponsel baru. apalagi yang namanya hape seken. lihat saja pak supir yang asyik bercengkerama (entah dengan siapa). perilaku yang membahayakan diri sendiri (plus orang lain) ini bukan hanya dilakukan oleh pengemudi angkot tapi juga oleh mereka para pemilik mobil kelas atas. tak laki-laki tak perempuan. perilakunya sama: tangan kiri memegang handphone tangan kanan memegang kemudi. ah, pak supir sedemikian pentingkah urusan bapak atau sama pentingnya dengan obrolan para pemilik mobil mewah itu (yang konon cuma remeh temeh?) ah, di negara merdeka apakah lantas semua orang berhak melakukan apa saja? dirgahayu indonesia...
Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa
Siapa berani menurunkan engkau
Serentak rakyatmu membela...
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Ku kan selalu menjagamu...
ngomong-ngomong soal bendera setiap tahun menjelang hari kemerdekaan republik indonesia, sang merah putih selalu memberikan berkah tersendiri. rejeki tahunan yang menggembirakan buat para pedagang dadakan. keberadaan mereka sangat membantu kita. tidak percaya? pernahkah anda membayangkan untuk menjahit sendiri bendera kebangsaan? barangkali tidak. dan, sebaiknya tidak usah saja. selain membeli bahan, serta benang anda harus mempunyai mesin jahit juga. ditambah lagi anda harus bisa menjahit. repot kan. tambahan lagi kalau jahitannya rapi, kalau tidak kan malu-maluin. belum lagi ukurannya. salah-salah nanti bisa kena interogasi.:d
nah, daripada kerepotan dengan segala urusan di atas lebih baik langkahkan saja kaki anda ke luar rumah. di sepanjang jalan para pedagang musiman memajang bendera merah putih segala ukuran. dari yang kecil hingga yang besar. silakan pilih dan sesuaikan dengan rumah anda. tak lucu kan rumahnya seemprit sementara benderanya segede gaban. kalau ingin meramaikan lingkungan rt, bendera kertas juga ada berikut benang wolnya. masih kurang ramai? kini mereka juga menjual umbul-umbul.
masih malas ke luar rumah? tunggu saja sampai ada pedagang keliling yang teriak-teriak bendera-bendera...
kalau ada yang mudah masak sih masih mau memilih yang merepotkan? atau ingin mencoba-coba membuat sensasi atau...
kalau anda penglaju yang kerap melewati pasar minggu -- dimana terminal bus, stasiun kereta api saling berdekatan yang seringkali menimbulkan kemacetan, meskipun barangkali maksudnya untuk memudahkan pengguna kendaraan umum dan mereka yang ingin berbelanja -- pemandangan seperti di samping tentunya tak asing lagi. sambil berangkat ke kantor, nampaknya, banyak juga kaum wanita yang singgah berbelanja. sayurmayur yang ditata asal saja itu menarik mata untuk meliriknya. dibandingkan dengan pasar swalayan atau mall jelas lebih nyaman berbelanja di pusat perbelanjaan modern itu. namun ada satu yang takkan ditemui pasar swalayan yaitu acara tawarmenawar. kadang terlihat ada yang tarik urat. tawarmenanawar hingga terjadi kesepakatan. sungguh menarik untuk diperhatikan. namun diantara tataan sayurmayur itu terselip juga sampah. sampah? ya betul sampah hasil pembersihan sayurmayur yang dijual. sebelum ditata mereka membersihkan sayurmayur tersebut. semisal daun bawang atau sawi hijau dipangkas bagian yang rusak atau mulai membusuk sehingga tampilannya menjadi menarik. sejatinya para pedagang itu dapat memisahkan mana yang sayur dan mana yang sampah. toh dengan mudah sampah itu dimasukkan saja ke dalam karung sehingga lingkungan menjadi lebih bersih. pembelipun takkan terkecoh memilih sampah (kayaknya nggak mungkin salah deh :d). pertanyaannya maukah mereka melakukan itu? menjaga kebersihan lingkungannya yang berarti menjaga kesehatan diri sendiri? harapan berlebih-lebihankah?
-- besok saya jadi datang ya bu...sepotong percakapan yang bikin kesal isteri saya. dan, saya pun turut kesal demi mendengar dialog via telepon itu.
++ iya saya tunggu...
-- ibu sudah tahu kan persyaratannya
++ fotokopi kk, ktp sama meterai 6000 ribu dua kan...
-- iya bu dan siapkan uang modemnya
++ loh, saya sudah punya modem sendiri
-- oh, kalau sudah punya modem sendiri ada biaya setting
++ wah, saya tidak ngerti itu...
sudah jelas-jelas kalau ingin berlangganan spidi kita cukup membayar biaya pasang baru (untuk bulan agustus 2008 gratis. untuk program lain seperti merdeka vaganza yang memberikan kesempatan untuk ngenet 12 jam gratis, silakan klik spidi) plus harga modem. ini pun kalau modemnya beli sama mereka. tapi kalau beli di kopegtel atau di mangdu atau harco ya sudah menjadi urusan calon pelanggan dong.
maka demi memastikan bahwa tak ada biaya tambahan apapun saya menghubungi 147. tapi jawaban yang diberikan mesin adalah semua customer service sedang sibuk. esoknya kembali menghubungi 147. sayapun menanyakan proses pendaftaran dan lain sebagainya. meski sebenarnya fokus pada 'biaya men-setting' modem.
jawaban didapat. sang petugas mengatakan kalau teknisi spidi meminta ongkos setting modem laporkan saja ke spidi. ketika teknisi datang dan mengatakan ada biaya setting sayapun menjelaskan bahwa saya sudah menelepon spidi dan tak ada yang namanya biaya setting. dua teknisi muda yang datang malah saling bertanya dengan temannya. dalam hati saya senyam-senyum.
akhirnya, salah seorang teknisi mengusulkan untuk mengaktifkan dulu spidinya. saat saya tanyakan apakah langsung aktif, mereka mengiyakan. ketika terminal telepon dibuka ternyata tak bisa dipakai karena ada anti petirnya. terpaksa harus diganti. alhamdulillah teknisi -- para tenaga outsourcing rekanan telkom yang merupakan vendor modem -- itu membawa cadangan.
setting sekitar setengahjaman dan bisa langsung berselancar di dunia maya. speed-nya jelas lebih cepat daripada koneksi di kantor yang memakai broadband -- secara langganan 128kb yang memakai sejuta umat. sampai selesai urusan administrasi si teknisi tak menanyakan biaya setting modem. saya pun tak menyinggung-nyinggung :d. tapi terminal yang diganti saya bayar loh plus imbalan ala kadarnya.
nah, bagi yang ingin berlangganan spidi jangan ragu dan takut untuk menanyakan proses yang sebenarnya melalui 147 (meski kadang jawaban satu petugas dengan petugas lain bisa sangat berbeda). kalau teknisi meminta yang diluar aturan tanyakan aturannya dan mintakan kwitansi. lah, wong orang pengin melek internet kok malah dipersulit.
enak kali ya bisa maen gitar buat bikin rayuan gombal... hare gene ngerayu wanita sambil maen gitar? cuma ada di sinetron atawa felem kale :d. secara yang nyata sudah jarang atau barangkali sudah tidak ada. atau sudah dianggap kuno atau kampungan.
susahkah main gitar? tidak, kalau mau belajar. dan, belajar kan bisa dengan berbagai cara. autodidak, misalnya, alias belajar sendiri. cara lain yah lewat kursus. wah, lewat kursus mahal dong.
yah, iyahlah :d. kalau kursusnya di tempat-tempat kursus yang kondang seperti merek salah satu gitar (yang juga merek sepeda motor :d). biaya pendaftarannya saja ratusan ribu ditambah lagi biaya bulanan. terus kalau fulus pas-pas-an berarti peluang tertutup? jangan cepat menyerah dan putus asa dulu.
kini ada tempat kursus dengan biaya yang (relatif) murah. kok bisa sih? tentu bisa kalau mau. pernah dengar akuztix? tempat ini mengklaim dirinya sebagai tempat belajar gitar akustik terbaik. terus biaya pendaftaran serta biaya kursus yang sangat murah! selain sistem kursus bulanan seperti biasa, ada juga program 'instan' sepuluh kali datang dan selesai bisa main gitar. ada pilihan klasik, pop dan jazz.
susahkah main gitar? tidak, kalau mau belajar. dan, belajar kan bisa dengan berbagai cara. autodidak, misalnya, alias belajar sendiri. cara lain yah lewat kursus. wah, lewat kursus mahal dong.
yah, iyahlah :d. kalau kursusnya di tempat-tempat kursus yang kondang seperti merek salah satu gitar (yang juga merek sepeda motor :d). biaya pendaftarannya saja ratusan ribu ditambah lagi biaya bulanan. terus kalau fulus pas-pas-an berarti peluang tertutup? jangan cepat menyerah dan putus asa dulu.
kini ada tempat kursus dengan biaya yang (relatif) murah. kok bisa sih? tentu bisa kalau mau. pernah dengar akuztix? tempat ini mengklaim dirinya sebagai tempat belajar gitar akustik terbaik. terus biaya pendaftaran serta biaya kursus yang sangat murah! selain sistem kursus bulanan seperti biasa, ada juga program 'instan' sepuluh kali datang dan selesai bisa main gitar. ada pilihan klasik, pop dan jazz.
...enaknya di tempat kursus ini kita boleh request lagu...
loh, instan? yang 'serba-cepat' gini kan biasanya suka gak bagus. eits, jangan terburu-buru mengetuk palu vonis. biar instan sang instruktur punya kurikulum yang jelas. metode belajar mengajar juga sistematis agar setiap murid mengalami kemajuan yang pesat dalam ilmu teori maupun keterampilan. nah, dengan program yang jelas dan terstruktur pada akhirnya terpulang kepada masing-masing individu (peserta). ingin maju teruskah, jalan di tempat atau putus di tengah jalan.
tertarik? ah, saya sudah tua. bukankah musik adalah bahasa universal, jadi, sejatinya, tidak ada batasan usia. mau paruh baya atau remaja tak menjadi masalah. malahan kalau mengambil sistem private alias perorangan, anda bisa mempelajari lagu yang anda sukai saja. dengan kata lain bisa rekues lagu. tinggal bawa kasetnya dan sang instruktur akan membuatkan partiturnya.
ah, saya tak mampu baca 'toge'. Jangan takut, pengajarnya akan dengan senang hati membuatkan notasi angka. ah, saya...
tertarik? ah, saya sudah tua. bukankah musik adalah bahasa universal, jadi, sejatinya, tidak ada batasan usia. mau paruh baya atau remaja tak menjadi masalah. malahan kalau mengambil sistem private alias perorangan, anda bisa mempelajari lagu yang anda sukai saja. dengan kata lain bisa rekues lagu. tinggal bawa kasetnya dan sang instruktur akan membuatkan partiturnya.
ah, saya tak mampu baca 'toge'. Jangan takut, pengajarnya akan dengan senang hati membuatkan notasi angka. ah, saya...