spidi, oke juga...
8:36 PM-- besok saya jadi datang ya bu...sepotong percakapan yang bikin kesal isteri saya. dan, saya pun turut kesal demi mendengar dialog via telepon itu.
++ iya saya tunggu...
-- ibu sudah tahu kan persyaratannya
++ fotokopi kk, ktp sama meterai 6000 ribu dua kan...
-- iya bu dan siapkan uang modemnya
++ loh, saya sudah punya modem sendiri
-- oh, kalau sudah punya modem sendiri ada biaya setting
++ wah, saya tidak ngerti itu...
sudah jelas-jelas kalau ingin berlangganan spidi kita cukup membayar biaya pasang baru (untuk bulan agustus 2008 gratis. untuk program lain seperti merdeka vaganza yang memberikan kesempatan untuk ngenet 12 jam gratis, silakan klik spidi) plus harga modem. ini pun kalau modemnya beli sama mereka. tapi kalau beli di kopegtel atau di mangdu atau harco ya sudah menjadi urusan calon pelanggan dong.
maka demi memastikan bahwa tak ada biaya tambahan apapun saya menghubungi 147. tapi jawaban yang diberikan mesin adalah semua customer service sedang sibuk. esoknya kembali menghubungi 147. sayapun menanyakan proses pendaftaran dan lain sebagainya. meski sebenarnya fokus pada 'biaya men-setting' modem.
jawaban didapat. sang petugas mengatakan kalau teknisi spidi meminta ongkos setting modem laporkan saja ke spidi. ketika teknisi datang dan mengatakan ada biaya setting sayapun menjelaskan bahwa saya sudah menelepon spidi dan tak ada yang namanya biaya setting. dua teknisi muda yang datang malah saling bertanya dengan temannya. dalam hati saya senyam-senyum.
akhirnya, salah seorang teknisi mengusulkan untuk mengaktifkan dulu spidinya. saat saya tanyakan apakah langsung aktif, mereka mengiyakan. ketika terminal telepon dibuka ternyata tak bisa dipakai karena ada anti petirnya. terpaksa harus diganti. alhamdulillah teknisi -- para tenaga outsourcing rekanan telkom yang merupakan vendor modem -- itu membawa cadangan.
setting sekitar setengahjaman dan bisa langsung berselancar di dunia maya. speed-nya jelas lebih cepat daripada koneksi di kantor yang memakai broadband -- secara langganan 128kb yang memakai sejuta umat. sampai selesai urusan administrasi si teknisi tak menanyakan biaya setting modem. saya pun tak menyinggung-nyinggung :d. tapi terminal yang diganti saya bayar loh plus imbalan ala kadarnya.
nah, bagi yang ingin berlangganan spidi jangan ragu dan takut untuk menanyakan proses yang sebenarnya melalui 147 (meski kadang jawaban satu petugas dengan petugas lain bisa sangat berbeda). kalau teknisi meminta yang diluar aturan tanyakan aturannya dan mintakan kwitansi. lah, wong orang pengin melek internet kok malah dipersulit.
6 komentar