klonang-kloneng si rambut nenek...

4:57 PM

LAMA tak ditengok, bila diibaratkan sebagai kebun, rumputnya pasti sudah tinggi dan berantakan tak berurus. kalau rumah, debunya sudah menempel di mana-mana, dan tebal pula. keasyikan utak-atik gambar di sini, blog yang isinya campur aduk ini jadi terbengkalai. jenuh juga ngeliatin foto mulu. padahal melototin huruf juga sama juga sih :D tapi, saia kangen menulis lagi. biar otak kembali bekerja dengan aneka huruf. menjalinnya menjadi kata-kata. merangkainya menjadi kalimat yang enak dibaca...

kemarin di angkot dalam perjalanan pulang, saia menemukan seorang penjual jajanan dengan alat bantu seperti di gambar ini. nah, mereka yang hobi jajan, mestinya tahu tukang apakah ini. 

sambil berjalan, si abang tak perlu teriak-teriak menjajakan jualannya. klonang-kloneng bunyi alat itu cukup untuk menarik perhatian calon pembeli. sudah tahu kan? ya, anda betul ini ubo rampe penjual arum manis atau ada juga yang menyebutnya rambut nenek. barangkali, karena bentuknya seperti rambut jadi disebut demikian. tapi, kenapa harus nenek? kenapa tidak kakek? :D bagian yang ini biarlah mbah gugel yang menjawabnya.

jajanan berbahan dasar gula yang tidak mengenyangkan ini ringan bak kapas :D dimakan bersama simping yang terbuat dari tepung beras berbentuk lembaran pipih, bundar tipis, biasanya berwarna putih atau pink dengan rasa gurih. utamanya disukai anak-anak. tapi orang dewasa pun banyak juga yang menggemari. ingat masa kecil atau nostalgia, barangkali. namun, mencari jajanan ini sekarang agak susah. entah kalah dengan makanan ringan impor dengan kemasan menarik (tapi bisa bikin tenggorokan radang, meski tidak semua), entah penjualnya yang semakin sedikit atau dianggap jajanan yang tidak gahul. (gambar simping di sebelah ini dipinjam dari sini)

You Might Also Like

0 komentar

populer...