lantai...

6:10 PM

“nakal nih lantainya, biar ibu marahin,” kata seorang ibu.
“lantainya bunda pukul nih, nakal sih bikin ade jatoh,” ujar ibu yang lain.
“temboknya jahat ya bikin kepala jadi benjol,” ujar seorang nenek kepada cucunya.

dan, masih banyak lagi ucapan serupa yang dimaksudkan untuk meredakan tangis seorang anak entah karena jatuh atau sebab lainnya. sambil berkata demikian, biasanya, sang ibu memukul tembok atau menghentakkan kaki ke tanah sebagai tanda tembok atau benda itu dipukul karena nakal.

saya pikir kebiasaan seperti ini hanya kebiasaan jadul alias jaman dulu saat saya masih kecil. tapi, paling tidak hingga dua minggu lalu saya masih dapat menyaksikannya. “mama pukul ya lantainya nih, bikin ade jatuh,” kata mama si anak sambil memukul-mukul lantai rumahnya. sementara si anak masih menangis juga sih.

apakah nanda tidak pernah mendapatkan perlakukan demikian? kalau dari saya dan ibunya, sepanjang yang saya ingat tidak. namun dari saudara-saudara yang lain, sesekali ia kebagian juga sih. bagi kami, sepanjang tidak terus-terusan tentu tidak masalah. yang jadi masalah, kalau itu dilakukan berkesinambungan dan oleh saudara yang lebih tua (atau dituakan). adalah tidak mungkin kami yang lebih muda melarang-larang yang lebih tua. (mau kualat? :d)

buat saya pribadi dan isteri, perlakuan seperti itu kurang kalau tidak ingin dikatakan tidak mendidik. sang anak juga seperti dikesankan selalu benar. padahal, jatuhnya atau terbenturnya, sang anak boleh jadi karena kelalaiannya. “ah, dia kan masih kecil,” sergahan dapat seperti ini. justru ia masih kecil bukankah yang lebih besar atau tua sebaiknya menjaganya.

bagaimana dengan di mancanegara? apakah ada juga kebiasaan seperti itu?

You Might Also Like

6 komentar

populer...