di kota jakarta ini kalau ingin menyeberang dengan aman dan selamat gunakanlah zebra cross. (semua mestinya sih tahu ya, garis-garis putih di tengah jalan yang mirip kuda zebra.) tapi itu jaman baheula alias dulu kala. jaman dimana populasi motor tidak sebanyak sekarang yang sudah bagaikan cendawan di musim hujan. saat ini, garis itu sebagian sudah tidak putih lagi alias hilang. yang lebih parah bagi para pengendara motor yang terhormat itu, garis ini sudah tidak berfungsi atau mereka menganggapnya tidak ada. tidak percaya?

cobalah anda gunakan jalur khusus untuk menyeberang itu. akankah motor itu berhenti? dari pengalaman saya yang menyeberang sendirian — mudah-mudahan orang lain tidak mengalaminya — motor itu alih-alih berhenti malah mempercepat lajunya. atau kalau tidak begitu, ia tetap tidak mengurangi lajunya tapi menghindari penyeberang dengan pindah jalur. bagaimana kalau menyeberang beramai-ramai? sami mawon. tetap saja mereka berlalu dengan kencang. entah apa yang dikejar. (ada teman yang berseloroh: "ngejar setoran kale."). terus kalau mobil? podo wae.

lalu harus bagaimanakah kita kalau ingin menyeberang dan selamat tiba di seberang jalan? menyeberanglah beramai-ramai. agak susah memang menanti orang lain mau menyeberang bersama. tapi paling tidak dengan beramai-ramai, motor-motor itu mau menghentikan lajunya. begitu pula dengan mobil-mobil. kalau tidak mau berhenti juga? ada yang menyarankan begini: "bawalah batu dan tunjukkan saat anda menyeberang. kalau motor atau mobil itu tidak mau berhenti timpuk saja." sadis ya?

sampai saat ini saya belum menjalankan ide orang yang nampaknya begitu kesal dengan ulah para pengendara sepeda motor dan mobil. saya juga tidak memusuhi teman-teman pengendara itu. ayolah saling berbagi. berhenti sekian menit toh tidak akan membuat anda kehilangan apa yang anda kejar. semuanya kan sudah diatur oleh allah swt. kalau memang rejeki pasti kita dapatkan.