pu-yung-hai jadi-jadian...

4:35 PM

keluarga kami adalah keluarga kecil. kecil dalam artian diam di rumah yang kecil. jumlah jiwanya pun kecil hanya tiga orang. daerahnya pun termasuk kecil. komplek perumahannya juga kecil. jadinya semua serba kecil. :d

pasti ada untung dan ruginya mempunyai keluarga kecil. ruginya, kalau boleh dibilang sebagai kerugian, adalah orangnya itu-itu lagi. ketemunya dia-lagi-dia-lagi. kalau ada pekerjaan yang harus mengerjakan ya tiga orang itu juga.

sementara dari sisi keuntungannya adalah kalau belanja ya tidak perlu banyak-banyak. namun demikian, keuntungan ini kalau tidak disiasati dengan baik, kadang jadi merugikan. ambil misal, belanja sayur-mayur. ibunya nanda hafal sekali pola makan para penghuni rumah kecil itu karenanya ia belanja dengan pola minimalis. atau hanya untuk sekali masak.

hanya saja tukang sayurnya kadang tak bisa diajak kong-kali-kong, eh, salah maksudnya kompromi: 'sudah dibilangin beli sedikit. eh, dikasihnya banyak juga.' alhasil sayur, sop misalnya, yang harusnya habis untuk satu hari makan, malah masih ada sisanya. dibuang jelas tidak mungkin. mubazir atau menyia-nyiakan makanan jelas salah. 'mubazir itu teman setan,' kata seorang teman.

sayapun iseng-iseng bereksperimen lagi. (masih ingat dengan nasi goreng jadi-jadian?) mulailah saya 'bekerja'. sayur sop itu saya buang kuahnya hingga tinggal daging dan sayur-sayurannya. saya cincang semuanya menjadi irisan kecil. lalu saya masukkan ke dalam telor yang sudah saya kocok sebelumnya dengan bumbu merica dan garam secukupnya.

saya aduk-aduk 'adonan' daging plus sayuran itu di dalam telor agar menyatu. siapkan wajan anti lengket. siramkan minyak goreng. saat panasnya merata saya masukan telor kocok itu. selebihnya ya seperti menggoreng telor dadar. dan, ini memang telor dadar isi yang mirip dengan pu-yung-hai, salah satu masakan tionghoa yang populer. hanya bedanya kalau pu-yung-hai asli isinya kepiting.

bagaimana rasanya pu-yung-hai jadi-jadi-an ini? kata nanda sih enak :d. lebih enak lagi kalau menggorengnya pake palm oil. tak perlu banyak. selain tak membuat si 'pu-yung-hai' tidak bermandikan minyak, palm oil 'tak tidur' meski si telor dadar sudah dingin. mau mencoba? :d

You Might Also Like

5 komentar

populer...