tiada kata seindah rayuan...
6:33 PMmusik adalah bahasa universal. jadi siapapun boleh mendengarkan musik sesuai seleranya. bukankah demikian adanya saudara-saudari sekalian? :d. dan ngomongin soal musik (tapi postingan ini bukan kelanjutan dari elvis. entah kebetulan, entah sedang jadi trend. metro mini kini dilengkapi dengan pengeras suara berukuran besar (seperti di gambar sebelah).
dapat anda bayangkan betapa 'bedegam-bedegum'nya suara yang membahana dari kotak suara itu. suatu hari kebetulan saya menaiki metro mini ini. saya kebagian duduk di paling belakang dan persis di bawah loudspeaker sejenis di depan itu. malah ada tambahan tweeter segala. jadi 'kinyis-kinyis' suaranya ikut terdengar. asyik membelai gendang telinga. ini berlaku kalau lagu yang diputar sesuai selera anda.
tapi sebagai penguasa tunggal di angkutan umum itu, pak sopir tentunya boleh memutar lagu genre apapun yang disukai. (peduli amat dengan penumpang yak :d). pagi menjelang siang itu yang dialunkan lagu berirama melayu. seroja, inilah lagunya, yang dipopulerkan oleh s. effendi. tapi itu tak berlangsung lama. seolah-olah sedang men-demo-kan kecanggihan radio-tape-nya, si supir berulang-ulang mengganti kasetnya. kebanyakan sih berirama dangdut. dan, untuk membesarkan volume-nya ia cukup menyorotkan remote control ke arah tape itu. berkali-kali berganti hingga akhirnya ia bosan sendiri dan klik, suarapun hilang. alhamdulillah, kuping saya jadi bebas polusi :)
senin kemarin saya kembali mendapatkan metro mini berpengeras suara. hanya saja sang supir lebih hemat. ia hanya memasang di bagian depan. ukurannya pun tak sebesar "tiada kata seindah rayuan". tapi suaranya lebih indah didengar. mungkin setting-nya pas. dan, lagu itu loh. saya menengarai itu koleksi pribadi yang tak dipinjamkan. ada billy joel, ada george benson, ada basia untuk menyebut beberapa penyanyi.
kalau yang seperti ini malah membuat penumpang terhibur kan. sayang menjelang terminal pasar minggu, tape-nya dimatikan. tapi saya pun sudah mau turun jadi tak rugi juga. ah, selera musik memang tak berhubungan dengan profesi ya. :).
dapat anda bayangkan betapa 'bedegam-bedegum'nya suara yang membahana dari kotak suara itu. suatu hari kebetulan saya menaiki metro mini ini. saya kebagian duduk di paling belakang dan persis di bawah loudspeaker sejenis di depan itu. malah ada tambahan tweeter segala. jadi 'kinyis-kinyis' suaranya ikut terdengar. asyik membelai gendang telinga. ini berlaku kalau lagu yang diputar sesuai selera anda.
tapi sebagai penguasa tunggal di angkutan umum itu, pak sopir tentunya boleh memutar lagu genre apapun yang disukai. (peduli amat dengan penumpang yak :d). pagi menjelang siang itu yang dialunkan lagu berirama melayu. seroja, inilah lagunya, yang dipopulerkan oleh s. effendi. tapi itu tak berlangsung lama. seolah-olah sedang men-demo-kan kecanggihan radio-tape-nya, si supir berulang-ulang mengganti kasetnya. kebanyakan sih berirama dangdut. dan, untuk membesarkan volume-nya ia cukup menyorotkan remote control ke arah tape itu. berkali-kali berganti hingga akhirnya ia bosan sendiri dan klik, suarapun hilang. alhamdulillah, kuping saya jadi bebas polusi :)
senin kemarin saya kembali mendapatkan metro mini berpengeras suara. hanya saja sang supir lebih hemat. ia hanya memasang di bagian depan. ukurannya pun tak sebesar "tiada kata seindah rayuan". tapi suaranya lebih indah didengar. mungkin setting-nya pas. dan, lagu itu loh. saya menengarai itu koleksi pribadi yang tak dipinjamkan. ada billy joel, ada george benson, ada basia untuk menyebut beberapa penyanyi.
kalau yang seperti ini malah membuat penumpang terhibur kan. sayang menjelang terminal pasar minggu, tape-nya dimatikan. tapi saya pun sudah mau turun jadi tak rugi juga. ah, selera musik memang tak berhubungan dengan profesi ya. :).
3 komentar