lajur sebelas atau duabelas...
5:10 PMkrl sebenarnya bukan kendaraan yang asing bagi saya. karena saat kuliah dulu, kendaraan angkut massal ini yang selalu saya pergunakan. saya dan teman-teman sampai punya jadwal kedatangan dan keberangkatannya. meski jadwal itu akhirnya hanya jadi bahan olok-olok-an saja. jadwal itu kan sebagai tanda bahwa krlnya datang telat, kata seorang teman. kalau berminat di sini anda dapat mengunduh jadwal, tapi ketepatanya tentu berpulang pada pt ka.
naik kereta rel listrik atau krl sebenarnya enak. enak dalam artian tidak kena macet. apalagi kalau naiknya krl express atau semi express yang (melaju) lebih cepat dari kelas ekonomi. juga tidak berhenti di setiap stasiun atau perhentian kecil. dan, enak tidak kepanasan karena ada penyejuk udaranya. enaknya juga dapat duduk kalau beruntung (dan berani pula untuk sikut-sana-sikut-sini dengan sesama penumpang).
hari sabtu biasanya krl express ini (kalau dari depok namanya 'depok expres' kadang dapat tambahan 'bojong gede expres') tidak terlampau padat. kita dapat memilih tempat duduk. namun, sabtu kemarin saya kurang beruntung karena sejak berangkat dari depok saya berdiri dan baru duduk di stasiun juanda. lumayan juga pegelnya.
berangkat dari stasiun depok lama menuju stasiun kota, lebih populer dengan nama beos, dijamin takkan kebingungan. karena jalur keretanya jelas. 'halo-halo' dari petugas di stasiun itu juga mudah ditangkap gendang telinga. giliran ingin kembali ke depoklah saya jadi seperti orang yang baru kenal kereta api. awalnya saya pengin naik expres lagi tapi saya ketinggalan kereta.
mau tak mau sayapun membeli tiket kelas ekonomi. belinya sih tidak bingung karena loketnya jelas. saat masuk tadinya saya ingin bertanya: di jalur berapa krl bogor. tapi petugas di pintu masuk seperti ada dan tiada. yah, sudahlah, saya melangkah mantap saja. padahal belum tahun di jalur mana kereta akan datang. mau bertanya dengan kumpulan orang rasanya segan juga.
akhirnya 'nguping' saja percakapan penumpang lain. "kalo nggak jalur 11 ya jalur 12 pak," kata seorang pedagang buah yang jelas-jelas menggelar dagangannya di kawasan terlarang. nah, loh, makin bingunglah saya jadinya. tapi penampilan tetap 'pede abis' :d. akhirnya datang juga krl di jalur 12. sayapun ikut menyongsongnya bersama gerombolan masa penumpang itu.
sampai di dalam krl, sebenarnya saya masih belum jelas adakah itu krl ke depok atau bekasi. daripada sampai di bekasi, saya bertanya dengan si bapak sebelah yang penampilannya cukup sangar dengan kumis mbaplang. "iya, ini ke bogor," jawabnya. ahhh, leganya hati ini. tapi, saya akan lebih lega(aah) kalau ada informasi yang lebih akurat. entah dari petugas atau papan petunjuk. (harapan yang berlebihan yak? :d)
naik kereta rel listrik atau krl sebenarnya enak. enak dalam artian tidak kena macet. apalagi kalau naiknya krl express atau semi express yang (melaju) lebih cepat dari kelas ekonomi. juga tidak berhenti di setiap stasiun atau perhentian kecil. dan, enak tidak kepanasan karena ada penyejuk udaranya. enaknya juga dapat duduk kalau beruntung (dan berani pula untuk sikut-sana-sikut-sini dengan sesama penumpang).
hari sabtu biasanya krl express ini (kalau dari depok namanya 'depok expres' kadang dapat tambahan 'bojong gede expres') tidak terlampau padat. kita dapat memilih tempat duduk. namun, sabtu kemarin saya kurang beruntung karena sejak berangkat dari depok saya berdiri dan baru duduk di stasiun juanda. lumayan juga pegelnya.
berangkat dari stasiun depok lama menuju stasiun kota, lebih populer dengan nama beos, dijamin takkan kebingungan. karena jalur keretanya jelas. 'halo-halo' dari petugas di stasiun itu juga mudah ditangkap gendang telinga. giliran ingin kembali ke depoklah saya jadi seperti orang yang baru kenal kereta api. awalnya saya pengin naik expres lagi tapi saya ketinggalan kereta.
mau tak mau sayapun membeli tiket kelas ekonomi. belinya sih tidak bingung karena loketnya jelas. saat masuk tadinya saya ingin bertanya: di jalur berapa krl bogor. tapi petugas di pintu masuk seperti ada dan tiada. yah, sudahlah, saya melangkah mantap saja. padahal belum tahun di jalur mana kereta akan datang. mau bertanya dengan kumpulan orang rasanya segan juga.
akhirnya 'nguping' saja percakapan penumpang lain. "kalo nggak jalur 11 ya jalur 12 pak," kata seorang pedagang buah yang jelas-jelas menggelar dagangannya di kawasan terlarang. nah, loh, makin bingunglah saya jadinya. tapi penampilan tetap 'pede abis' :d. akhirnya datang juga krl di jalur 12. sayapun ikut menyongsongnya bersama gerombolan masa penumpang itu.
sampai di dalam krl, sebenarnya saya masih belum jelas adakah itu krl ke depok atau bekasi. daripada sampai di bekasi, saya bertanya dengan si bapak sebelah yang penampilannya cukup sangar dengan kumis mbaplang. "iya, ini ke bogor," jawabnya. ahhh, leganya hati ini. tapi, saya akan lebih lega(aah) kalau ada informasi yang lebih akurat. entah dari petugas atau papan petunjuk. (harapan yang berlebihan yak? :d)
3 komentar