kelompok delapan atau titipin aja...

8:15 PM

insya allah hari ini genap tiga hari nanda sholat tarawih di masjid. tahun kemarin nanda belum wajib ikut. tahun ini, karena pindah sekolah, nanda wajib mengikuti tarawih. dan, peraturannya bukan hanya harus tarawih di masjid tapi juga harus mendapatkan tanda tangan penceramah atau uztad yang memberikan siraman rohani. jadi ia harus membawa buku catatan (semacam log book) yang tinggal diisi dan ditandatangani pak uztad. di sekolah yang lama sebenarnya buku semacam ini ada. namun, tarawih dapat dilakukan di rumah dan orang tua yang menandatangani buku itu.

akhirnya (karena tanda tangan) ini menjadi sebuah keharusan. ia menjadi 'wajib'. mau tak mau harus dijalani. "iya dong, tarawih meskipun sholat sunnah tapi kan sangat dianjurkan," kata tetangga sebelah. "hitung-hitung latihan buat nanda," kata tetangga lain. latihan oke lah. tapi, kebiasaan di masjid komplek rakaat tarawihnya banyak. minimal duapuluh tiga termasuk witir. ditambah ceramah di awal tarawih, tidak kurang dari jam sembilan barulah usai. alhasil, sampai di rumah, nanda (dan anak-anak sebaya yang lain) sudah kelelahan.

sebenarnya ada cara 'kelompok delapan'. apa ini? tak lain dan tak bukan, sampai hitungan rakaat ke delapan keluar atau sudahi tarawihnya, dan witir tiga (atau terserah seberapa kuat) dilaksanakan di rumah. tapi cara ini jelas tidak mungkin diikuti nanda karena ia harus mendapatkan tanda tangan itu yang berarti harus mengikuti sampai selesai.

atau ada juga cara lain yang lebih heboh. tinggalkan saja buku itu di masjid. titipkan dengan marbot dan pak marbot akan dengan senang hati mengisikan buku itu. atau kalau kenal dengan ketua dkm atau kebetulan ortu anggota dkm kayaknya urusan tanda-menangani ini akan lebih mudah ya.

astagfirulllah. dimana berkahnya? tentu bukan begini cara mengajarkan agama kepada anak-anak. apa iya tanda tangan adalah bukti anak tersebut lebih oke urusan agamanya? apa tidak ada cara lain lagi? wallahu alam bi'shawab.

You Might Also Like

7 komentar

populer...