tebar pesona...

6:23 PM

sepasang mata
saling berserobok
lalu berbicara dalam diam
mengungkap beribu kata…

kira-kira demikianlah saya menangkap kesan dari cerita seorang teman. lama saya tak bertemu dengannya. anda pasti bisa menduga apa yang kami lakukan saat bersua. ya, betul. saling merebut waktu untuk bicara. seakan tak ada waktu lagi untuk ngobrol. padahal yang diomongkan juga hanya soal remeh-temeh. oh ya, ia merupakan kawan waktu kuliah dulu. jadi nostalgia saat di kampus :d.

sambil makan siang percakapan berlanjut. kebetulan pekerjaan lagi kosong jadi kami dapat berpanjang-lebar berbicara. (saya mesti berterimakasih pada kumpeni saya untuk waktu luang ini :d). namun saya hampir tersedak manakala ia bercerita mengenai apa yang ‘mengganggunya’ akhir-akhir ini.

“kamu sih tebar pesona,” kata saya setengah serius dan setengah bergurau. padahal saya tahu, kawan yang satu ini bukan termasuk tipe ini. dan, ia, rasa-rasanya takkan akan melakukan itu. “gimana sih bisa kejadian gitu,” selidik saya. ia pun bercerita dengan lengkap. “oh, gitu,” ujar saya. ternyata awalnya hanya saling bertemu saat makan siang. sekali bertemu tak ada apa-apa. dua kali mulai saling lempar senyum. kalau saja lajang bertemu bujang, tentunya tak jadi masalah. nah, teman saya ini sudah punya anak dan istri. duh, temanku.

kejadian seperti ini dapat menghampiri siapa saja. anda dan saya juga. lalu apa yang dapat kita lakukan? mengisolasi diri jelas tak mungkin. lagi pula sebagai mahluk sosial yang tidak tinggal di hutan, niscaya kita berinteraksi dengan orang lain. pesan saya sebelum berpisah dengannya: “jangan bermain-main dengan perasaan sendiri dan orang lain.” (semoga saja saat bertemu lagi, saya tak mendengar lagi lanjutan kisahnya.)

ada pendapat lain?

You Might Also Like

7 komentar

populer...