jarak jauh...
4:45 PMsebuah private message lewat messenger tiba-tiba muncul di monitor. pesan itu melewati samudra dari negeri dimana menara eiffel berdiri. ia menanyakan keberadaan seeorang. “gimana sih, kebiasaan jelek deh. Udah hapenya gak bisa dihubungi. gak ngasih kabar lagi,” tulis si penanya. saya yang kebetulan tahu, memberitahukan kalau yang bersangkutan (yang ditanyakan) sedang ada pemotretan di luar kantor.
seperti inilah model hubungan jarak jauh. dibandingkan dengan jadul alias jaman dulu, sarana untuk berhubungan jelas lebih enak jaman sekarang. mau lewat e-mail bisa. sms tidak masalah. telepon jelas bisa. real-time online. enak ya. kenapa tidak lewat surat?
“wah, jadul amat sih,” kata seorang teman yang kemudian disamber teman lain: “hare gene masih surat-suratan?” minjam iklan yang sempat ngetop itu. padahal, buat saya pribadi, lebih enak surat-suratan. mengarang (surat) berlembar-lembar jadi keasyikan tersendiri. selembar surat bisa jadi hasil corat-coret-an dua sampai tiga lembar. menunggu balasan tiba apalagi. tiap hari amat sangat berharap pak pos datang. dering bel sepeda pak pos sampai terbawa mimpi.
seorang rekan jadul punya cerita soal surat-surat-an ini. dalam rangka menyenangkan hati sang kekasih yang sedang ke luar kota, cerita rekan ini, ia ingin membuat sebuah kejutan. kawan satu ini memang kreatif. dibelinya kaset kosong berdurasi satu jam dan ia kemudian membacakan surat yang telah ditulisnya terlebih dahulu. bukan cuma ini. disela-sela pembacaan suratnya ia memasukkan lagu dari radio. “memang lama sih prosesnya, karena aku harus menunggu lagu yang pas buat kata-katanya,” kata rekan itu.
selesai ‘rekaman’ ia memposkan kaset itu secara tercatat. sepulangnya dari kantor pos hati pun berbinar-binar. "bawaannya seneng banget deh.” tapi rencana tinggallah rencana. kaset itu tidak pernah sampai dan saat sang pujaan hati kembali ke jakarta, rekan ini pun kena semprot kekasihnya. “untung tercatat hingga bisa ditelusuri,” katanya lagi. akhirnya, rekaman itu pun didengarkan bersama-sama.
itulah lain dulu lain dengan sekarang. mana yang mau dipilih tentu terserah pada anda. soal selera kan tidak bisa dipaksakan.
2 komentar