kado...
11:03 AMperempuan
perempuan adalah rindu dimana laut menemu diri
di rahim siapa gerbang surga membuka
dimana jiwa adalah kelembutan lumut hijau
dimana kata adalah kesejukan rimbun daunan
pada perut siapa kaki langit terpaut
tangan siapa menjulur,
membelai dalam gelap malam
waktu kuminta padanya langit,
diberikannya langit tanpa awan
ajip rosidi
perempuan adalah rindu dimana laut menemu diri
di rahim siapa gerbang surga membuka
dimana jiwa adalah kelembutan lumut hijau
dimana kata adalah kesejukan rimbun daunan
pada perut siapa kaki langit terpaut
tangan siapa menjulur,
membelai dalam gelap malam
waktu kuminta padanya langit,
diberikannya langit tanpa awan
ajip rosidi
suatu hari ada teman kantor datang menghampiri. senyum-senyum. basa-basi. saya jadi ikutan senyam-senyim. terus: “mas tolong bikinin puisi dong, besok suamiku mau ulang tahun.” dalam hati: suaminya yang ultah malah saya yang bikinin puisi. komentar saya (buat menolak permintaannya): “mana nyambung sih, saya kan gak ngerti suamimu.” langsung saja dia cerita: bla, bla, bla, bla…
di hari lain: “pak temenku mau ultah, aku mau ngasih kado, tolong dong bikinin puisinya,” sambungannya: “orangnya rambutnya panjang (maaf) sepantat, langsing de-el-el, de-el-el.” alasan saya: “lagi banyak kerjaan.” “tolong dong pak,” pintanya dengan wajah agak memelas.
kalau lagi ‘bener’ saya oke-oke aja kalau ada teman yang minta puisi. apalagi kalau yang meminta bos. mau nolak juga? hehehe… kadang ada juga yang meminta untuk selipan di buku yassin. kalau yang ini susah ‘ngeles’nya. paling yah minta deskripsi yang panjang-lebar biar selipannya lebih pas. ada juga yang tidak bisa ditolak seperti ucapan terima kasih yang berbentuk puisi atau untuk di plakat.
namun, adakalanya, saya benar-benar mati angin. ketak-ketik di kibor malah tidak karu-karuan. bahkan kadang tenggat udah di depan mata, satu kata pun tidak muncul. blank abis. akhirnya jadi juga sih hanya saja rasanya tidak puas banget. nah, dari kemarin, saya sudah mengerutkan kening mencari kata-kata buat kado ulang tahun. ceritanya sih mau meng-kado-kan, orang yang paling dekat sama saya yang juga sekaligus ibu anak saya, sepotong puisi.
coret-moret di kertas rasanya tidak pas mulu. duh, gimana dong ya. untungnya saya belum mengisyaratkan apa-apa buat kado ultahnya yang jatuh tepat hari ini. alhamdulillah saya ingat puisinya mang ajip rosidi. saya suka banget sama ‘perempuan’nya mang ajip yang jadi mukadimah postingan ini. tadinya sih bingung juga, soalnya di ‘mesin pencari’ tidak ketemu. ingat punya ingat saya pernah menyimpannya di laci kantor. alhamdulillah masih ada.
akhirnya, jadilah, kado kecil ini…
3 komentar