hari pertama...
3:24 PMhari pertama puasa ramadhan badan rasanya lemas. lapar? haus? namanya juga menahan lapar dan dahaga. :d tapi yang sering tidak tertahankan adalah mengantuk! kalau pas tenggat mengejar, sementara mata penginnya menutup, gak enak banget rasanya. insya allah hari-hari besok jiwa dan raga sudah beradaptasi. amin.
setiap ramadhan datang menyapa saya selalu ingat saat pertama kali shaum, waktu itu saya sedang ‘menumpang’ di rumah teman setelah ‘hijrah’ dari rumah. saya tinggal di bilangan depok 1 bersama-sama dengan seorang teman kuliah serta adik-adiknya. bulan ramadhan tiba. saya tentu saja wajib menjalaninya. tidak terpikirkan yang lain-lain. yang tahu kalau puasa itu menahan lapar dan haus dari pagi sampai magrib. tapi, tentu tidak sesederhana itu.
harus didahului sahur (yang penuh dengan keberkahan). karena ‘pemula’ dan takut kelaparan (:d) saya makan sahur lumayan banyak. minumpun begitu adanya. padahal itu ‘kan salah banget ya. sudah terbayang juga apa saya kuat menahan lapar dan haus setengah harian. karena waktu itu saya harus ke rumah ibu. saat akan berangkat, setengah serius setengah bergurau adik teman saya bilang seperti ini: “mas jangan lupa ya, mas danu lagi puasa gak boleh makan dan minum.” saya hanya senyum-senyum mendengarnya. namun alhamdulillah sebulan penuh saya menjalani puasa. meski masih dalam tingkatan menahan lapar dan haus.
saat tinggal bersama teman ini, puasa tidak menjadi masalah. hidangan untuk sahur dan berbuka selalu disediakan. ketika saya berumah sendiri, agak susah juga jadinya. untuk sahur kadang saya membeli makanan saat malam hari. kalau tidak ya sahur seadanya (biasanya sih mi instant atau telur rebus dan susu instant :d). sedih memang. apalagi saat harus sholat tarawih sendirian. sebagai seorang yang berhijrah saya memang harus memotivasi diri saya sendiri. sekeras apa pun kata orang lain, kalau saya tidak menjalankan ya tidak ada gunanya.
ketika berumahtangga keadaannya sama seperti waktu tinggal dengan teman. kini, tugas saya adalah membangunkan nanda untuk makan sahur. kadang mudah. atau ia langsung terbangun. kadang jam sudah bergulir terus mendekati imsak, nanda masih tergolek. sabar, sabar, sabar.
(doa saya bagi teman saya dan ibunya, kakaknya serta adik-adiknya yang memberikan lebih dari sekadar tempat berteduh dari hujan dan panas. seucap salam terima kasih takkan mampu mewakili apa yang saya terima. hanya satu yang saya yakin: allahlah yang akan memberikan ganjarannya. Amin).
6 komentar