nanti batal loh...

5:35 PM

sang mentari tak begitu terik. berjalan ke mesjid nyaman juga rasanya. sesekali angin berdesir. sendiri kaki melangkah. memenuhi panggilan-Nya. tak ada bias sinar yang masuk karena matahari agak redup.

hanya sebaris. yah, hanya sebaris jamaah yang sholat ashar. tapi banyaknya lebih dari jumlah jari tangan. namun masih kurang bila banyaknya jari kaki pun ditambahkan. padahal shaum di bulan ramadhan baru memasuki hari ke-tujuh. “gak ada hubungannya lagi antara sholat ashar sama bulan puasa,“ kata teman saya satu kantor. “iya sih, tapi kalo sholat tarawih kok makin hari makin sedikit jamaahnya,“ sambung saya. “jangan samakan dengan tarawih dong,“ sergahnya. (puasa kok ngotot nanti batal loh, kata teman lain sembari meledek). memang tak sama. tapi, biasanya sholat-sholat wajib di bulan ramadhan di masjid, jamaahnya selalu banyak.

sudahlah sebaiknya tidak kita perdebatkan masalah itu.

keluar dari mesjid. di depan masjid. seorang bapak setengah teriak mencari sopir taksi. “ini taksi kuning siapa punya,“ katanya. sebuah mobil taksi berwarna kuning emas memang parkir di depan pintu garasi si bapak. kemana gerangan pengemudinya? masih di dalam mesjid sedang berdoa (barangkali). si bapak pemilik rumah berkali-kali memencet tuter. sang pengemudi belum keluar juga.

si bapak kelihatan agak marah. ia memarkir mobilnya dan turun, ia melihat-lihat ke dalam mesjid. masih belum kelihatan juga ujung batang hidung sang pengemudi. akhirnya yang dinanti-nanti (:d) muncul juga. si bapak yang belum hilang marahnya berkata begini: “parkir di depan sana dong kan bisa. gak usah nutupin garasi.“ pengemudi taksi tanpa komentar macam-macam segera memasuki mobilnya dan jalan.

puasa-puasa kok marah sih? nanti batal loh. barangkali si bapak lagi halangan. (saat jumatan saya sering melihatnya. malah dulu garasinya sering dipakai untuk menampung jemaah yang membludak).

menggapai sabar memang tidak mudah ya.

You Might Also Like

2 komentar

populer...