kursi roda...

5:30 PM

mereka biasa muncul di hari jumat. ya, setiap menjelang jumatan, malah lebih pagi lagi mereka sudah siap. (saat biasanya saya melihat mereka sekitar pukul delapanan). mereka adalah dua orang bocah laki-laki – barangkali kakak-beradik – berusia belasan. dua laki-laki kecil itu ditemani seorang bocah perempuan yang bersender di penghalang jembatan. dan, ia seolah-olah menjadi pengawas.

kedua anak laki-laki itu duduk didudukkan di kursi roda. satu di sebelah kiri dan satu lagi di sebelah kanan. di pintu masuk, lebih tepatnya, persis di pinggir jalan yang menuju gerbang sebuah mesjid. rela atau tidak rela menerima siraman panas matahari. di lehernya digantungkan sebuah sapu tangan yang berfungsi sebagai penadah air liurnya yang kadang menetes.

anak-anak lelaki ini cacat kakinya dan kelihatannya cacat mental pula. ia tidak melakukan apa-apa. hanya duduk sambil menengadahkan topi di tangannya. sesekali ada yang melewati mereka dan memasukkan uang ke topi mereka.

itulah yang mereka lakukan setiap hari jumat. profesinya (maaf) peminta-minta.

barangkali, mereka datang dari keluarga miskin. tapi kini dengan kenaikan harga bbm yang berdampak ke segala bidang, ibaratnya dulu rumah sangat sederhana sekarang menjadi rumah sangat sangat sangat sederhana. apakah mereka mendapatkan ‘kartu miskin’ juga? entalah. atau anak-anak ini (sekadar) objek? alias 'dikaryakan'?

setiap melewati mereka, hati rasanya selalu bergolak. gemas. marah. sedih.

You Might Also Like

5 komentar

populer...