marah...

5:35 PM

ah asyik nih lancar. dalam hati: tumben gak macet. tapi simpanlah dulu sukacita itu. jangan berharap (banyak) jalur depok-pasar minggu kehilangan ‘meriah’nya macet. ya, sudahlah. memang sudah nasib kalau kata loper koran.

menjelang terminal pasar minggu kemacetan semakin menjadi. disini saya harus berganti angkutan. alhamdulillah, saya beruntung mendapatkan tempat duduk dan di bagian yang tidak kena sinar matahari secara langsung. pengemudi metro mini yang saya tumpangi rupanya penggemar berat musik. lumayanlah membayar duaribu rupiah mendapatkan bonus lagu. :d

lepas terminal pasar minggu, kemacetan belumlah usai. ya, sudah nikmati saja, seperti hari-hari yang kemarin. namun, panas sinar matahari yang menyengat membuat badan berpeluh dan menimbulkan rasa tidak enak. sementara lagu dari radio yang acap menyapa pendengarnya dengan sebutan kawula muda terus mengalun.

terbayang kan suasananya. pengeras suara yang dipasang lumayan besar kalau tidak ingin dikatakan gede. di depan dekat pak supir ada. di belakang dekat dengan penumpang juga ada. jadi, saudara-saudari sekalian, sambil menikmati macet dihibur dengan lagu-lagu hip-hop plus rap. ada juga sih iklannya. pengin turun saja rasanya. dan, marah.

marah? rugi sendiri deh kalau marah. hilang pahala puasa? hehehe… urusan pahala tidak usah dipikirkan itu sudah menjadi hak prerogratif allah swt. selain itu marah hanya mengundang naiknya adrenalin dan memacu jantung. rugi kan. mengapa tidak mengikuti bapak yang duduk di sebelah. sambil memegang tasbih si bapak terus berdzikir.

ya. mengapa tidak membasahi bibir dengan lantunan pujian kepada allah? terlebih lagi di bulan yang hanya datang sekali dalam satu tahun ini.

You Might Also Like

1 komentar

populer...