khusyuk...
6:20 PM”pasti gak khusyuk, kelihatannya senyum-senyum gitu. dengerin kita ngobrol ya?” canda teman ketika saya keluar dari mushola di kantor. tempat sholat kecil itu letaknya berseberangan dengan bagian yang biasa mengatur urusan perselingkuhan umum (terjemahan amat sangat bebas dari general affair. :d). para karyawan yang mau ‘curhat’ atau urusan fulus pasti ke sini. jadinya tempat ini meriah selalu.
apa sih yang dimaksudkan dengan khusyuk? menurut kamus besar bahasa Indonesia, khusyuk artinya adalah sungguh-sungguh; penuh penyerahan dan kebulatan hati; penuh kerendahan hati.
nah, bisakah kita melakukan kontak langsung alias hotline dengan sang khalik dengan bersungguh-sungguh, menyerahkan diri dengan penuh kerendahan hati dalam suasana yang riuh rendah? “wah ya gak mungkin dong,” jawab rekan lain. “kalo mau khusyuk harus di mesjid dong,” tambah yang lain. “iya betul itu,” sembur ‘kompor’ lain.
betulkah demikian? nanti dulu kawan. berjemaah di mesjid, nilai pahalanya memang besar, tapi coba anda bayangkan seperti ini: jemaah sebelah anda kiri atau kanan, syukur bila tidak dua-duanya, bacaannya terdengar cukup keras di gendang telinga. khusyuk kah bila mengalami yang satu ini?
lalu bagaimana dong? ada cerita menarik mengenai orang yang kehilangan kunci mobil. ada yang memberikan saran kepadanya untuk melakukan sholat sunnah dua rakaat. lho, apa hubungannya? tapi tak urung, saran itu dijalaninya juga. selesai mengucapkan salam kanan dan kiri, ingatlah ia dimana menaruh kunci mobilnya. kok bisa ya? kenapa tidak? karena selama sholat itu – diantara gerakan dan bacaan sholatnya – ia mengingat-ingat dimana tadi ia menaruh kunci mobil.
jadi, khusyuk adakah ia bergantung kepada tempat? atau ia ada dalam diri?
5 komentar