takjil...

5:30 PM

lantunan muazin cukup untuk menyadarkan saya yang sedang terkantuk-kantuk. bergegas kaki melangkah. tidak perlu tergesa-gesa. bukan karena lemasnya badan. tapi, semata, jarak mesjid yang hanya selemparan batu. berwudhu. sholat sunnah dua rakaat. dua shaf jamaah berbaris rapih. allahu akbar menggema mengelus gendang telinga. separuh hari kedua ramadhan hampir usai.

kembali ke kantor. bayu menampar-nampar wajah. sisa-sisa air wudhu masih menyisakan kesegaran. irama kerja memang agak melamban di bulan ramadhan ini. jam kerja pun berkurang satu jam. (namun, tetap saja pulang ke rumah setelah magrib. karena pekerjaan yang harus dirampungkan.) sebagai bekal membatalkan puasa saat waktu berbuka di jalan, kami mendapatkan takjil berisikan kue-kue kecil serta air mineral. cukup untuk mengisi kekosongan perut.

kebiasaan bertakjil ini sudah bertahun berjalan. sehingga para karyawan tak perlu repot-repot mencari makanan/minuman pembuka. karena terbiasa, takjil ini sudah menjadi 'bagian'nya nanda. saat saya tiba di rumah, ia pasti menanyakan isi kotak kardus takjil yang saya bawa. demikian senangnya ia sampai-sampai air mineralnya pun harus ia yang meminumnya. lantunan doa selalu terucap saat kami mendapatkan takjil itu. alhamdulillah.

lamat-lamat dari masjid terdengar alunan suara orang mengaji. waktu berbuka semakin menghampiri...

You Might Also Like

4 komentar

populer...